Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Mendongeng, Seni Menghidupkan Kelas

17 November 2024   22:24 Diperbarui: 17 November 2024   22:32 44 3

Pernahkah terlintas pertanyaan, kenapa dongeng begitu magis? Mengapa cerita sederhana tentang kura-kura dan kelinci bisa menancap di ingatan kita bertahun-tahun, sementara pelajaran rumus-rumus kadang hanya bertahan sepekan?

Itulah kekuatan mendongeng. Sebuah seni tua yang mampu menjembatani logika dan emosi, menghidupkan imajinasi, dan membawa kita ke dunia yang begitu jauh dari kenyataan, tetapi terasa dekat di hati. Namun, apakah seni ini masih relevan di era digital, ketika anak-anak lebih terpesona oleh layar ponsel ketimbang kata-kata? Jawabannya, tanpa ragu, adalah iya. 

Bagi para pendidik, mendongeng bukan sekadar cara untuk bercerita. Ini adalah alat yang ampuh untuk menghidupkan suasana kelas, menjadikan pelajaran terasa menyenangkan, dan bahkan menanamkan nilai-nilai kehidupan tanpa terdengar seperti ceramah.  

Mengapa Mendongeng Penting di Kelas?
Ketika seorang guru mendongeng, ia sebenarnya sedang membuka pintu ke dunia baru bagi murid-muridnya. Sebuah penelitian dari Harvard Graduate School of Education menunjukkan bahwa cerita yang baik bisa meningkatkan daya ingat hingga 22%. Alasannya sederhana: otak manusia lebih mudah mengingat cerita dibandingkan dengan fakta-fakta terpisah.  

Bayangkan seorang guru sejarah sedang menjelaskan Perang Diponegoro. Alih-alih hanya membacakan tanggal dan kronologi, guru itu mulai dengan:  

"Di sebuah malam yang sunyi, di sebuah desa kecil, seorang pemuda bernama Diponegoro duduk termenung di bawah bintang-bintang. Ia tidak tahu bahwa malam itu adalah awal dari perjuangan panjang yang akan mengubah sejarah tanah airnya..."

Murid-murid langsung terpikat. Mereka tidak hanya mempelajari sejarah, tetapi juga merasakan denyut emosinya.  

Mendongeng juga bisa membantu membangun hubungan emosional antara guru dan siswa. Ketika seorang guru berbagi cerita, ia tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga membagikan dirinya---pemikirannya, pengalamannya, dan bahkan kerentanannya. Ini menciptakan kepercayaan, yang merupakan dasar dari pembelajaran yang efektif.  

Bagaimana Mendongeng Menghidupkan Kelas?
Ada sesuatu yang ajaib tentang cerita yang diceritakan dengan penuh emosi. Berikut adalah beberapa cara mendongeng bisa mengubah suasana kelas:  

1. Mengaktifkan Imajinasi
   Mendongeng mengajak murid untuk berimajinasi. Saat guru menceritakan tentang kehidupan di dasar laut atau perjalanan ke luar angkasa, otak murid bekerja lebih aktif, mencoba membayangkan hal-hal yang sebelumnya hanya ada di buku atau layar.  

2. Meningkatkan Konsentrasi
   Saat mendengar cerita, murid cenderung lebih fokus dibandingkan saat mereka membaca teks biasa. Ritme suara guru, ekspresi wajah, dan intonasi yang berubah-ubah menarik perhatian mereka.  

3. Menanamkan Nilai-Nilai dengan Cara Alami
   Dongeng sering kali mengandung pesan moral yang terselip di antara alur cerita. Anak-anak belajar tentang kejujuran dari cerita Pinokio, tentang keberanian dari kisah Sangkuriang, atau tentang kerja sama dari fabel klasik seperti semut dan belalang.  

4. Membangun Empati
   Ketika murid mendengar cerita tentang tokoh yang menghadapi kesulitan atau dilema, mereka belajar untuk memahami sudut pandang orang lain. Ini sangat penting untuk membangun generasi yang lebih empati dan peduli.  

Langkah-Langkah Mendongeng yang Efektif di Kelas
Mendongeng bukan hanya tentang berkata-kata. Ini tentang bagaimana kita menyampaikan cerita dengan cara yang menarik dan penuh makna. Berikut adalah beberapa tips bagi guru yang ingin mencoba seni mendongeng di kelas:  

1. Pilih Cerita yang Relevan
   Sesuaikan cerita dengan tema pelajaran atau nilai yang ingin disampaikan. Misalnya, untuk pelajaran sains, gunakan cerita tentang penemuan besar.  

2. Gunakan Suara dan Ekspresi
   Jangan takut untuk mengubah intonasi suara, menambahkan nada dramatis, atau menggunakan ekspresi wajah yang berlebihan. Ini membantu cerita terasa hidup.  

3. Libatkan Murid
   Ajak murid untuk berpartisipasi. Misalnya, minta mereka menebak akhir cerita, memerankan tokoh, atau memberikan pendapat tentang moral ceritanya.  

4. Gunakan Alat Peraga
   Kadang-kadang, alat peraga seperti boneka, gambar, atau bahkan suara latar sederhana bisa menambah daya tarik cerita.  

5. Latih Intonasi dan Ritme
   Cerita yang terlalu datar bisa membosankan, sementara cerita yang terlalu cepat sulit diikuti. Temukan keseimbangan yang tepat.  

Contoh Dongeng untuk Menghidupkan Kelas  
Legenda Daun yang Menari
Pada suatu waktu di sebuah desa kecil, ada seorang anak bernama Dara yang suka mengamati daun-daun yang jatuh dari pohon. Ia percaya bahwa setiap daun yang jatuh membawa pesan dari angin.  

"Dara, kenapa kamu tidak bermain seperti anak-anak lain?" tanya ibunya.  

"Aku ingin mendengar cerita angin, Bu," jawab Dara sambil mengumpulkan daun-daun.  

Cerita ini bisa dikaitkan dengan pelajaran tentang siklus alam atau pentingnya mendengarkan suara-suara kecil di sekitar kita.  

Mengintegrasikan Teknologi dengan Mendongeng
Alih-alih menganggap teknologi sebagai penghalang, kita bisa memanfaatkannya untuk mendukung seni mendongeng. Berikut beberapa cara:  

1. Gunakan Aplikasi Cerita Interaktif
   Ada banyak aplikasi yang memungkinkan guru untuk membuat cerita digital dengan efek suara dan gambar bergerak.  

2. Kombinasikan dengan Video Singkat  
   Mulailah cerita dengan video pendek, lalu lanjutkan dengan mendongeng manual.  

3. Rekam Cerita untuk Didengar Kembali  
   Guru bisa merekam cerita mereka dan membagikannya kepada murid untuk didengar di rumah. Ini membantu memperkuat pembelajaran.  

Mendongeng adalah Seni yang Tak Tergantikan
Mendongeng adalah seni yang membawa kita kembali ke akar manusia sebagai makhluk yang mencintai cerita. Di dalam kelas, mendongeng adalah jembatan antara ilmu pengetahuan dan kehidupan, antara logika dan emosi, antara guru dan murid.  

Jadi, kapan terakhir kali kita mendongeng di kelas? Jika belum, mungkin inilah saatnya mencoba. Siapa tahu, ceritamu bisa menjadi momen yang akan dikenang murid-muridmu seumur hidup.

Selamat mendongeng
Salam Literasi
F. Dafrosa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun