Di suatu sekolah yang asri, ada dua sahabat bernama Alexa dan Olivia. Mereka duduk di kelas 3 SD. Setiap hari, mereka berangkat sekolah bersama. Mereka sangat senang pergi ke sekolah, terutama karena mereka memiliki guru yang istimewa, yaitu Bu Mila.
Bu Mila adalah sosok yang ramah dan penuh semangat. Setiap pagi, ia menyapa setiap murid dengan senyum hangat dan sapaan lembut. Alexa dan Olivia selalu merasa semangat saat memasuki kelas karena mereka tahu hari-hari mereka akan penuh kejutan.
Suatu pagi, Bu Mila memasuki kelas dengan membawa kotak besar berwarna merah. Semua anak-anak langsung penasaran.
"Selamat pagi, anak-anak! Ada yang bisa menebak apa isi kotak ini?" tanya Bu Mila dengan senyum misterius.
Alexa langsung mengangkat tangan. "Permainan baru, Bu?"
Bu Mila tertawa dan menggeleng. "Bukan, Alexa! Ada yang lain yang ingin coba tebak?"
Olivia mengangkat tangannya dengan semangat. "Bu, apa isinya boneka?"
"Wah, tebakan yang bagus, Olivia, tapi bukan juga!" jawab Bu Mila sambil membuka kotak itu perlahan.
Anak-anak menahan napas, dan ketika tutup kotak terbuka, mereka melihat beberapa kertas besar berwarna-warni, stiker bintang, dan banyak alat tulis lainnya.
"Hari ini kita akan membuat papan cita-cita," kata Bu Mila. "Setiap anak akan menuliskan cita-citanya dan menghiasinya dengan stiker bintang. Nanti, papan cita-cita kalian akan kita gantung di kelas."
Alexa dan Olivia saling berpandangan. Mereka sangat antusias karena ini adalah pertama kalinya mereka membuat papan cita-cita.
Bu Mila membagikan kertas dan stiker kepada setiap anak. Alexa langsung mengambil spidol dan menuliskan, "Ingin menjadi dokter."
Sedangkan Olivia tampak kebingungan. Bu Mila menghampirinya dengan lembut.
"Ada yang bisa Bu Mila bantu, Olivia?" tanya Bu Mila.
Olivia menggigit ujung pensilnya. "Bu, saya tidak tahu apa cita-cita saya. Saya bingung."
Bu Mila tersenyum dan menepuk bahu Olivia. "Tidak apa-apa, Olivia. Cita-cita tidak harus ditemukan sekarang. Yang penting kamu belajar dengan rajin dan terus mencoba hal-hal baru. Kalau belum tahu, kamu bisa tulis, 'Menjadi anak yang baik' atau 'Menjadi pembelajar yang rajin.'"
Olivia tersenyum lega dan menuliskan kata-kata itu di kertasnya: "Menjadi pembelajar yang rajin."
Setelah semua selesai, Bu Mila membantu menggantung papan cita-cita di dinding kelas. Dinding kelas yang tadinya polos sekarang penuh warna dengan tulisan-tulisan harapan setiap anak.
---
Hari-hari berlalu, dan Alexa serta Olivia semakin menyayangi Bu Mila. Setiap hari, Bu Mila selalu membuat pelajaran menjadi menyenangkan, dengan cerita-cerita dan permainan yang membuat mereka merasa nyaman di sekolah.
Suatu hari, Alexa melihat Bu Mila terlihat sedikit lelah. Saat istirahat, ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Bu Mila, kenapa Ibu terlihat capek?" tanya Alexa pelan.
Bu Mila tersenyum lembut. "Oh, Alexa, Ibu hanya sedikit lelah, tidak apa-apa. Terkadang, guru juga merasa lelah, tapi melihat kalian semua, Ibu merasa bersemangat lagi."
Olivia, yang mendengar percakapan itu, ikut bergabung. "Ibu selalu membantu kami dan membuat kami senang di kelas. Apa yang bisa kami lakukan agar Ibu tidak terlalu lelah?"
Bu Mila tertawa kecil. "Kalian sudah membantu Ibu setiap hari dengan menjadi anak-anak yang baik dan rajin belajar. Itu sudah cukup, kok!"
Namun, Alexa dan Olivia punya ide lain. Mereka memutuskan untuk memberikan kejutan kepada Bu Mila. Sepulang sekolah, mereka mengajak teman-teman kelasnya untuk membuat kartu ucapan sederhana untuk Bu Mila. Setiap anak menuliskan pesan dan menggambar di kertas warna-warni. Keesokan harinya, mereka semua berkumpul di kelas sebelum Bu Mila datang.
Ketika Bu Mila masuk, seluruh kelas berseru, "Terima kasih, Bu Mila!"
Mata Bu Mila berbinar saat melihat kartu-kartu ucapan yang ditempelkan di dinding kelas. "Terima kasih, anak-anak. Ibu sangat terharu," kata Bu Mila sambil menyeka air matanya.
Alexa maju ke depan dan berkata, "Bu Mila adalah guru yang istimewa bagi kami semua. Ibu selalu mengajarkan kami dengan sabar dan penuh perhatian. Kami berterima kasih untuk semua yang telah Ibu lakukan."
Olivia menambahkan, "Kami semua sangat sayang kepada Bu Mila."
Bu Mila memeluk Alexa, Olivia, dan semua anak-anak di kelas itu. "Ibu sangat beruntung memiliki murid-murid seperti kalian. Terima kasih atas kejutan yang indah ini. Ibu tidak akan pernah melupakannya."
Sejak hari itu, Alexa dan Olivia semakin menghargai peran seorang guru. Mereka sadar bahwa menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang memberikan kasih sayang dan perhatian kepada murid-muridnya.
Saat pulang sekolah, Alexa berbisik kepada Olivia, "Suatu hari nanti, aku ingin menjadi guru yang istimewa seperti Bu Mila."
Olivia tersenyum lebar. "Aku juga, Alexa. Guru yang tidak hanya mengajar, tapi juga membuat murid-muridnya merasa dicintai."
Keduanya pun pulang dengan hati yang penuh harapan, membawa kenangan indah bersama guru istimewa mereka, Bu Mila.
F. Dafrosa