Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Ketika si Kecil Sudah Siap Lepas Pampers, tapi Mamah Belum Siap

2 September 2024   07:13 Diperbarui: 2 September 2024   07:30 105 16
Mengajarkan anak untuk lepas dari pemakaian pampers adalah salah satu tonggak penting dalam perkembangan mereka. Anak nursery, yang biasanya berusia 2-3 tahun, sering menunjukkan tanda-tanda siap untuk toilet training. Mereka mulai mengenali perasaan ingin buang air, bisa mengomunikasikannya, bahkan kadang menolak menggunakan pampers. Namun, tidak jarang yang terjadi justru sebaliknya: si kecil sudah siap, tetapi mamahnya yang belum. Seperti pengalaman ketika anak saya baru masuk nursery. Layaknya orang tua lain saat anak pulang sekolah saya selalu periksa apakah bekal makan dan air minumnya habis. Lalu saya tanya tadi main apa saja di kelas sembari memeriksa kondisi pampers yang dipakai. Betapa terkejutnya saat mengetahui anak saya tidak pakai pampers. Saya langsung tanya dengan panik dan mungkin sedikit histeris:
'kakak ke mana pampersnya?' 
Anak saya menjawab polos dan santai 'dilepas sama mam, mah.' 
'Oh, gitu.. ' pikiran saya sudah ke mana-mana.. bagaimana kalau tiba-tiba dia mau buang air kecil atau besar, aduh-aduh... lalu saya katakan 'sekarang setelah ganti baju pakai pampers lagi ya'
'kenapa mah pakai pampers lagi?' 
Waduh, kakaaaak... jangan.. jangan sekarang mamah belum siap kata saya dalam hati. 

Mengapa Mamah Belum Siap?

1. Takut Berantakan
   Toilet training adalah proses yang tidak instan. Di awal, sering kali anak belum sepenuhnya paham kapan mereka harus buang air kecil atau besar. Hal ini membuat para orang tua,  terutama mamah, termasuk saya khawatir rumah akan menjadi berantakan. Apalagi jika anak belum sepenuhnya bisa mengontrol buang airnya. Bahkan saat sedang berada di luar, mamah cemas akan adanya "kecelakaan" di tempat umum.

2. Kenyamanan dan Kepraktisan
   Pampers memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang besar bagi orang tua. Saat sedang bepergian atau sibuk, pampers memudahkan orang tua karena tidak perlu buru-buru mencari toilet untuk anak. Melepas pampers berarti mamah harus lebih sigap dan siap menghadapi situasi darurat kapan saja. Mamah termasuk saya harus keluar dari zona nyaman.

3. Perasaan Belum Siap Secara Emosional
   Transisi dari pampers ke toilet juga bisa menjadi momen emosional. Bagi sebagian mamah, ini menandakan bahwa anak kita semakin besar dan lebih mandiri. Meski membanggakan, ini juga bisa menimbulkan perasaan takut kehilangan "bayi kecil" kita, sehingga membuat proses melepas pampers terasa sulit. Rasa-rasanya kok agak kurang rela ya menerima realita anak kita bertumbuh dan berkembang.

4. Perubahan rutinitas 
Melepaskan pampers berarti mengubah rutinitas harian yang sudah terbentuk dan perubahan ini bisa menimbulkan kecemasan.

Lalu bagaimana cara mengatasinya? 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun