Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Menjaga Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Syariah

15 September 2024   11:51 Diperbarui: 15 September 2024   14:55 16 0
Himpitan ekonomi kini menjadi keresahan banyak kalangan.  Mulai dari keluarga yang tinggal di kampung, desa terpencil hingga keluarga-keluarga yang berada di perkotaan. Mereka memiliki keluhan yang sama. Beban ekonomi ekonomi yang berat sekali.

Sulitnya mencari pekerjaan, harga bahan pokok yang melambung, biaya pendidikan anak-anak yang sangat mahal. Belum lagi memikirkan biaya berobat bila ada anggota keluarga yang sakit.

Kondisi-kondisi seperti ini tentunya akan menjadi tekanan bagi setiap kepala keluarga.  Lebih-lebih mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.

Bahkan ancaman tekanan hidup seperti ini sudah dirasakan oleh para remaja muda-mudi. Yang karenanya mereka takut untuk menikah membangun rumah tangga. Mereka dihantui rasa cemas memikirkan nasib kalau sudah berkeluarga nanti.

Dalam tulisan ini, saya ingin menguraikan bagaimana syariah Islam memberikan solusi dari sekian banyak problematika hidup manusia khususnya di bidang ekonomi. Agar individu-individu dari keluarga kita memiliki ketahanan yang kuat dalam menghadapi setiap problematika.

Keluarga Adalah Anugerah

Pada dasarnya syariat Islam memandang keluarga sebagai sebuah anugerah. Keluarga adalah pemberian dari Allah yang di dalamnya seseorang akan mendapatkan ketenangan, keamanan dan kebahagian.

Di saat seorang laki-laki menikahi seorang wanita dengan cara yang halal sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, maka di saat itu dia sudah menjalankan salah satu perintah Allah. Dan di saat yang bersamaan pula Allah telah mempersiapkan segala bentuk fasilitas untuk mencapai keluarga Sakinah Mawaddah wa rahmah.

Firman Allah:
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. ar-Rum: 21)

Dengan memahami bahwa membangun keluarga adalah karunia Allah maka akan bertambah rasa syukur. Perasaan cemas dan khawatir akan tanggungan keluarga dan beban hidup akan hilang.
Semua anggota keluarga khususnya kepala keluarga batinnya akan menjadi lebih tenang enjoy dalam menghadapi setiap masalah.

Lebih-lebih apabila kita menyimak janji Allah di dalam ayat yang lain:

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nuur: 32)

Harus diyakini betul bahwa dengan menikah Allah akan memberikan ketenangan dan kecukupan.

Membangun keluarga itu Ibadah

Ajaran Islam sangat mulia. Karena mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Sangat jelas petunjuk dan aturan nya. Dari mengurus diri sendiri sebagai individu, mengurus keluarga hingga urusan tatakelola negara semua telah diatur dengan jelas.

Lebih menarik lagi adalah bahwa Syariah Islam menilai semua aktivitas di atas sebagai ibadah yang akan mendapatkan balasan dari Allah.

Sedikit yang sadar bahwa ibadah terpanjang itu bukanlah puasa. Melainkan menikah membangun rumah tangga. Ya, semua bernilai ibadah karena dijalankan hanya mengharap keridhoan Allah semata.

Karena membangun rumah tangga bernilai ibadah, maka tentu semua aktivitas yang dilakukan selama keluarga itu masih ada akan bernilai pahala di sisi Allah. Suami yang keluar mencari nafkah, istri yang menjaga rumah, melayani suami, mendidik anak-anak, anak-anak yang selalu membantu orang tua, susah senang yang dirasakan semua bernilai ibadah.

Dengan membangun kesadaran bahwa keluarga adalah sarana beribadah, wadah untuk saling mengingatkan dan tempat untuk belajar bersama, maka in Syaa Allah keluarga kita akan memiliki imunitas yang tinggi. Sehingga apapun masalah yang dihadapi akan lebih mudah untuk diselesaikan.

Banyak Pintu Rezeki yang Telah Allah sediakan

Untuk mencukupi kebutuhan hidup kita, banyak sekali pintu-pintu rezeki yang telah Allah sediakan. Kita tidak perlu takut miskin dan fakir, karena Allah telah menjamin seluruh kebutuhan hidup kita dan keluarga.

Dua kali Allah mengingatkan kita agar tidak membunuh anak-anak. Yang pertama: "Janganlah membunuh anak-anak kalian karena kemiskinan." Dan yang kedua : "Jangan lah membunuh anak-anak kalian karena takut miskin."
Pada lanjutan ayat tersebut Allah menjelaskan alasannya: "Kami lah yang akan mecukupkan rizkimu dan Rizki mereka." Dan pada ayat yang lainnya "Kamilah yang mencukupi Rizki mereka dan rizkimu."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun