Bersamamu telah membawaku memasuki dunia baru dengan musim semi setiap hari, menempati papan penempatan kasih di bawah naungan rindu yang selalu tumbuh beriringan dengan waktu. Tidak akan pernah habis, tidak akan pernah usai, sebab hati telah tertambat abadi dalam dada. Kaulah perempuan pertama yang membuatku rela jatuh terjerembab ke lembah kesabaran yang pahit dan menyenangkan.
KEMBALI KE ARTIKEL