Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Para "Jenderal" Bertempur di Lapangan Bola

21 Desember 2012   03:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:16 2189 7
Begitu buka kanal bola, ehh ada berita nyleneh ternyata KONI memutuskan RD sebagai pelatih timnas Sea Games U23. Pak purnawirawan Jenderal Tono ini gimana toh.. bukankah PSSI sebagai induk sepakbola yang sah yang berhak memutuskan? Apa yang ada di dompetmu ehh...

Terus saya berfikir2... apa karena Indonesia ini lama tidak berperang dengan negara lain ya sehingga banyak aparat dan militer yang akhirnya memutuskan untuk membuka front di dalam negeri? Kasus cicak buaya, kasus munir, kasus mei 1998, kasus mesuji, kasus ambon dll.

Dalam kisruh sepakbola saja setidaknya ada dua mantan jenderal dan satu kapten yang sedang turun gelanggang dalam kisruh ini.

1. Mayjen purnawirawan Tono Suratman ketua KONI.

2. Jenderal TNI Purnawirawan Agum Gumelar

3. dan Kapten AL Drs Rahmad Darmawan

Para mantan Jenderal ini memang dididik dan dipersiapkan untuk menggelar dan menghadapi serangan dari musuh.  Namun apa daya ketika kemampuan tersebut dipergunakan untuk berperang melawan bangsa sendiri? Dalam hal ini PSSI diserang dan diserbu oleh para Jenderal di atas.

Kalau PSSI memang tidak dipersiapkan untuk menggelar perang. Jadi wajar jika mereka akhirnya keteteran melawan perang yang digelar ini.

Apa perlu kita panggil pak Prabowo untuk masuk? Ehh.. bukankah pak SBY juga jenderal? Bukankah pak Bakri juga dibelakangnya banyak dewan Jenderal? bukankah dibelakang semua pengusaha dan orang penting di negeri ini ada jenderalnya? waahhhh....

Hemm.. rasanya saya ingin mengadukan hal ini ke Panglima Besar Jenderal Sudirman.."negeriku kok jadi begini ya mbah panglima? "

namun beliau sudah nyaman berada di alam sana. Sudahlah jangan ganggu beliau dengan urusan keduniaan, kita doakan saja agar beliau nyaman di alam sana. Amiin.

Kalau begitu kita panggil KPK, ah janganlah mereka lagi disibukkan juga dengan jenderal yang lainnya...

Arghh ya sudahlah, kita adukan saja pada Sang Maha Pencipta. Yang Dia tidak melihat pada hasil semata, namun juga bagaimana kita melalui proses itu. So...

Walaupun nanti hasilnya (misalnya) KPSI berhasil merebut PSSI, namun bukan itu patokannya, yang lebih penting adalah perlawanan yang telah dilakukan agar PSSI tidak diambil alih oleh KPSI.

Salam, saya bejo saja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun