Indonesia melihat bahwa negara-negara tetangga maupun negara-negara yang memiliki kepentinga dengan Indonesia sudah membangun sistem pertahanan, ekonomi, sosial, dan politik yang sangat mumpuni demi menjamin kedaulatan negaranya. Misalnya Malaysia dan Singapura, yang merapakan negeri serumpun Indonesia dan merupakan negara tetangga dekat Indonesia sudah semakin matap menjalani perkembangan negaranya masing-masing.
Masalah pertahanan negera menjadi fokus utama kedua negara tersebut. Pertahanan negara mereka dibangun sedemikian rupa sehingga menjadikan negara-negara tetangganya semakin mengeriputkan dahi terutama Indonesia. Hal tersebut bukan sesuatu yang bagus buat Indonesia karena dengan sistem pertahanan negara tetangga yang lebih kuat otomatis Indonesia berada di zona kritis, sehingga mau tidak mau Indonesia harus sadar bahwa meningkatkan potensi pertahanan negara merupakan satu-satunya solusi.
Dalam Rangka Pembangunan Jangka Menegah dan Panjang (RPJM dan RPJP) Indonesia menargetkan akan memenuhi sistem pertahanannya dari tahun 2009-2025 dengan callsign Minimum Essential Force (MEF). Program MEF ini diharapakan bisa menjadi langkah awal dalam mengembangkan sistem pertahanan Indonesia yang bisa diadu mimimal dengan negara tetangga. Dengan demikian negara-negara yang merasa punya kepentingan dengan Indonesia setidaknya punya pertimbangan yang banyak untuk bermain-main dengan Indonesia.
Program MEF sudah dijalankan dari tahun 2009 dan hasilnya bisa kita lihat dari perkemebangan sistem pertahanan yang dilakukan oleh Indonesia diantaranya:
- Pembelian 103 unit tank Leopard milik TNI-AD;
- Pembelian 54 unit Tank Amphibi jenis BMP-3F seri 2 buatan Rusia;
- Pembelian Pesawat Latih Super Tucano EMB-314 sebanyak 16 Unit dari Brazil;
- Pembelian 2 skuadron pesawat KFX-T50 buatan Korsel yang merupakan pengembangan dari F-16 AS;
- Pemenuhan Pesawat Sukhoi SU-30MK2 dan SU-27SKMmenjadi 2 skuadron sampai dengan tahun 2013;