Kesadaran akan isu-isu tersebut sangat penting agar siswa dapat menjadi individu yang peduli, bertanggung jawab, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Kesadaran sosial diartikan sebagai dinamika psikologis yang membawa gambaran atas kondisi mental diri sendiri maupun orang lain kedalam diri seseorang (Wegner & Giuliano,1982). Kesadaran sosial memegang peranan penting bagi maju kembangnya siswa di tingkat MTs, kesadaran sosial adalah acuan dalam mengambil perspektif dengan orang lain, menghargai orang lain dengan latar belakang berbeda, serta memahami norma sosial dan daya dukung lingkungan terhadap kesejahteraan yang ada (Dusenbury & Weissberg, 2017)
Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), pengembangan bahan ajar yang berbasis lingkungan dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap isu-isu sosial. Dengan pendekatan yang relevan dengan lingkungan sekitar, siswa dapat lebih mudah memahami hubungan antara manusia dan lingkungannya serta dampak dari tindakan individu terhadap masyarakat dan lingkungan.
Melalui pengembangan bahan ajar IPS yang berbasis lingkungan, diharapkan siswa dapat lebih peka terhadap permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya, mampu mengidentifikasi akar permasalahan, dan memiliki kemampuan untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Dengan demikian, kesadaran siswa terhadap isu-isu sosial dapat meningkat, dan mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.
Kajian Teori
1.Teori Konstruktivisme: Teori ini menekankan bahwa siswa membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman belajar yang aktif dan interaktif. Dalam pengembangan bahan ajar berbasis lingkungan, pendekatan konstruktivisme dapat digunakan untuk memungkinkan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dapat memahami isu-isu sosial dengan lebih mendalam.
2.Teori Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Teori ini menekankan pembelajaran yang berpusat pada pemecahan masalah nyata. Dengan menerapkan pendekatan ini dalam pengembangan bahan ajar IPS, siswa akan diajak untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi terhadap isu-isu sosial yang relevan dengan lingkungan sekitar mereka.
3.Teori Pembelajaran Kooperatif: Teori ini menekankan kerjasama antar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks pengembangan bahan ajar berbasis lingkungan, pendekatan pembelajaran kooperatif dapat digunakan untuk mendorong siswa bekerja sama dalam memahami dan menyelesaikan isu-isu sosial yang kompleks.
Analisis Permasalahan:
1.Kurangnya pemahaman siswa terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang relevan dengan konteks mereka.
2.Minimnya kesadaran siswa terhadap dampak tindakan individu terhadap masyarakat dan lingkungan.
3.Keterbatasan pendekatan pembelajaran konvensional dalam membangun kesadaran sosial dan lingkungan siswa.
Solusi yang Ditawarkan:
1.Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Lingkungan: Merancang bahan ajar IPS yang mengintegrasikan isu-isu sosial dan lingkungan yang aktual dan relevan dengan kehidupan siswa. Bahan ajar tersebut dapat disusun dengan pendekatan konstruktivisme untuk memungkinkan siswa aktif terlibat dalam pembelajaran.
2.Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah: Menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dalam proses pengajaran untuk mendorong siswa dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi terhadap isu-isu sosial yang dihadapi dalam lingkungan sekitar mereka.
3.Kolaborasi dan Diskusi: Mendorong kolaborasi antar siswa dan diskusi terbuka mengenai isu-isu sosial dan lingkungan untuk memperluas pemahaman siswa serta membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan.
4.Penerapan Pembelajaran Aktif: Menggunakan pendekatan pembelajaran aktif yang melibatkan siswa dalam kegiatan praktik langsung, penelitian lapangan, simulasi, atau proyek nyata yang terkait dengan isu-isu sosial dan lingkungan.