Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Stasiun Terakhir

9 Agustus 2012   17:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:01 135 0

Seperti biasa, hiruk pikuk manusia dengan berbagai kepentingannya memadati stasiun ini kala senja. Hilir mudik suara hentakan kaki , penjaja makanan, alunan bising rel yang beradu gesek dengan roda-roda kereta menjadi hiburan orkestra senja yang setia menemani para pananti harapan untuk tujuan terakhirnya. Kali ini Aku, Bumi dan Taring bersitegang dengan waktu untuk melakukan perjalan ke kota lain memenuhi nafsu muda kami. .ya sekedar jalan-jalan ke Kota yang dulu menjadi kota kelahiranku, Bandung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun