seakan sayu menatap keindahan lama di tikungan jalan itu,
senyumnya menggoreskan titik hitam sebuah perjudian,
menalan teh pahit,
rasa ini seperti tak mau berperasaan,
hah !
Ingin sepertinya memutar waktu,
putaran ini seperti ombang,
menggulung dan hilang menjadi air,
hancurlah sudah,
tetaplah keindahan lama,
seperti tato dan sulit sekali hilang dari visual dan memori sejarah. .
Tak mau lagi meratap dan menatapnya,
aku hilang dalam roda dunia tak berporos,
memendam tanya,
dan menampar jiwa,
akankah semua ini tetap menjadi misteri,
distorsi hati !
Keangkuhan lamaku seakan hilang. .
Kerinduan akan sosoknya !
Ya !
Tak perlu disesali raga ini masih miliknya,
dalang kehidupan yang terusku cari.