Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Perlunya Sosialisasi Zona Cincin Api Bagi Masyarakat

16 September 2011   03:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55 605 0

Beberapa tahun belakangan ini banyak daerah di Indonesia yang mengalami bencana alam seperti tsunami, gempa tektonik, gempa vulkanik dan meletusnya gunung berapi yang merupakan salah satunya akibat aktivitas pergerakan lempeng tektonik tempat kita berpijak. Sebenarnya lempeng tektonik selalu bergerak dan gempa tektonik dan vulkanik serta tsunami sering terjadi di bumi termasuk di Indonesia, namun tidak sebesar beberapa tahun belakangan ini. Akan tetapi, pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai aktivitas pergerakan lempeng tektonik yang merupakan penyebab bencana tsunami, gempa tektonik dan aktifnya gunung berapi masih sangat minim sehingga menyebabkan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab menfaatkannya dengan menyebarkan isu-isu mengerikan yang meresahkan masyarakat.

Beberapa waktu lalu ketika gunung merapi di Yogyakarta kembali memutahkan lahar dan mengeluarkan awan panas (wedus gembel), penduduk di sekitar gunung merapi dan Yogyakarta dihebohkan dengan adanya berita akan adanya letusan yang lebih besar sehingga mengakibatkan seluruh Yogyakarta terkena mutahan merapi (terkubur). Akibat adanya berita tersebut, warga di Yogyakarta panik dan berbondong-bondong mengungsi keluar propinsi Yogyakarta. Kebetulan saat itu saya menggunakan kereta pramex untuk pulang ke rumah karena teman-teman kos dan pemilik kos saya mengungsi dan pulang, saat itu saya bertemu dengan seorang bapak bersama keluarganya. Bapak tersebut bercerita kepada saya, beliau bersama keluarganya hendak mengungsi menuju daerah di Jawa Barat di tempat saudaranya karena takut terkena mutahan merapi. Kebetulan beliau tinggal tidak jauh dari rumah almarhum Mbah Marijan yang terkenal sebagai juru kunci merapi. Berdasarkan berita yang beliau dengar, merapi akan kembali meletus dengan kekuatan yang lebih besar bahkan menutupi wilayah Yogyakarta, oleh karena itu beliau memutuskan untuk mengungsi. Saya sendiri yang mendengar penuturan beliau menjadi merinding dan takut meski saya ragu untuk mempercayai berita tersebut, parahnya berita itu sudah menyebar dan menjadi pembicaraan masyarakat di Yogyakarta bahkan di luar Yogyakarta. Percaya atau tidak dengan berita ini, sungguh membuat masyarakat menjadi panik dan ketakutan, ditambah adanya tayangan dan berita di televisi yang seolah-olah membenarkan berita tersebut sehingga membuat masyarakat menjadi semakin ketakutan.

Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa?

Kondisi Indonesia yang sering mengalami gempa tektonik, vulkanik, gunung meletus dan tsunami merupakan akibat dari aktivitas lempeng tektonik tempat kita berpijak yang selalu bergerak. Menurut Prof. Dr. Ir. Bambang Hendro Sunarminto, S.U., dalam kuliahnya yang pernah saya ambil, jumlah lempeng tektonik yang ada di dunia berjumlah 16 lempeng, 1 lempeng tidak bergerak sedang 15 lempeng lainnya bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda. Lempeng tektonik ini berupa lapisan padat yang mengambang di atas magma. Hal inilah yang menyebabkan lempeng ini selalu bergerak. Lempeng tektonik mengalami pergerakan tidak lain agar terjadi kesetimbangan di permukaan bumi. Bumi bergerak dengan kecepatan ± 1667 km/jam, sehingga bila tidak ada lempeng-lempeng tektonik sebagai penyeimbang bumi yang bulat, bumi tidak akan seperti ini. Untuk ilustrasinya, contohnya gasing (mainan anak-anak), saat gasing berputar, gasing tegak lurus namun ketika gasing itu berhenti, ia tidak lagi tegak lurus. Gasing itu akan miring ke kanan atau miring ke kiri, menjadi tidak seimbang. Apabila bumi tidak memiliki lempeng tektonik sebagai penyeimbang, maka bumi ini akan bernasib sama dengan gasing itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun