Kesuksesan film ini tidak lepas dari kata-katanya yang relevan dalam kehidupan kita, yaitu kasih sayang seorang ayah dengan keterbatasan fisik, Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak, dan putrinya Graciella Abigail sebagai Kartika. Penonton dibawa merasakan perjuangan seorang ayah dan membuktikan bahwa cintanya selalu ada meskipun orang lain memandangnya sebelah mata.
Vino G. Bastian yang memerankan Dodo Rozak berhasil mencuri perhatian penonton dengan aktingnya yang sangat emosional dan sangat mendalam, akting yang emosional ini membawa penonton masuk kedalam cerita dengan perjuangan dalam karakternya. Dengan kemampuan aktingnya pemeran Kartika kecil tidak kalah mencuri perhatian penonton.
Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia tidak hanya karena pengaruh Hanung Bramantyo sebagai salah satu sutradara terbaik di Indonesia, tetapi membuktikan bahwa cerita yang bertemakan emosional tetap menjadi pilihan di hati masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Film ini juga menjadi salah satu bukti bahwa film adaptasi dapat diterima jika film tersebut di buat dengan lebih cermat dan baik.