Aku tak pernah bisa lupa bagaimana pertemuan pertama kita. Bahkan aku hampir bisa mencium aroma bau pasar yang menyengat dari tempat dudukku kini, di dalam kamar. Aku menunggumu sepuluh menit setelah kukirim pesan pendek padamu. Hari itu aku merasakan sebuah keanehan, aku ini akan menemui siapa? Bagaimana wujudmu aku tak tahu, dan kenapa aku harus rela menunggu di becekan pasar seperti ini?