Aku hanya memandangi cermin dengan tatapan sayu, sesekali memandang foto laki-laki yang sangat aku cintai tapi sekarang telah menyakiti hatiku. Emosiku semakin memuncak kala mengingat masa-masa indah bersamanya. Janji manis yang pernah kau ucapkan ternyata hanya gombalah dari laki-laki playboy sepertimu. Air mataku terus menetes,aku berfikir apa salahku? apa aku tidak cantik seperti cewe-cewe yang lainnya. Dua tahun bukan waktu yang sebentarsetidaknya kamu sudah tahu bagaimana baik buruknya diriku. Undangan merah jambu diminggu yang cerah dua hari yang lalu telah membuat hatikku sakit. Tanpa alasan kamu tega melakukan hal seperti ini pantas saja akhir-akhir ini kau berubah, jarang menghubungiku,jarang menemuiku. Aku fikir kalo kamu memang sibuk dengan pekerjaanmu tapi ternyata kamu sibuk dengan acara pernikahanmu. Sakitnya hati ini ketika tahu siapa calon istrimu,dia adalah orang yang dari dulu aku benci. Dia yang dari dulu membuat aku cemburu ternyata lebih pandai membuatmu bahagia sampai-sampai kamu akhirnyamenikah dengannya. Tapi bukan seperti ini caranya memperlakukanku, setidaknya bicara baik-baik kalo kamu akhirnya memilihnya. Semangat hidupku sekarang menghilang, aku menjadi sosok yang pendiam dengan tatapan sayu tanpa arah. Aku tak ingin mendengar namanya lagi karena kamu orang yang membuat hidupku jadi seperti ini. ”Hadi Nugraha” nama yang tak kan aku ingat lagi, meskipun waktu sudah berjalan satu bulan lamanya tapi rasa dendam karena sakit hati tak bisa dimusnahkan. Susah aku coba melupaakan kamu tapi apa yang aku dapat? Hanya kekecewaan hanya sakit hati yang tak tau kapan berujung.