Kalo pas materi bentuk muka bumi (Perbukitan, cekungan, gunung) mungkin kalo ada siswa yang bertanya ke pada guru yg berlatar belakang Ekonomi atau sejarah tidak sulit untuk menjelaskan. Tapi bagaimana bila seorang siswa bertanya, "Pak apakah kita bisa melihat sesar? Kalo bisa dimana?". Ya, memang sih mungkin Guru tersebut akan menjelaskan Sesar Semangko (sepanjang Sumatera). Terus siswa itu bertanya lagi," Fotonya seperti apa?" . Bisa jadi guru tersebut bingung, karena bila dilihat daerah yang dilewati Sesar Semangko berupa jalur pegunungan Bukit Barisan. Nah, mana sesarnya? Tentunya akan sulit menjawab. Saya berlatar belakang S1 Geologi baru bisa paham tanda-tanda patahan di lapangan ketika semester 6. Waktu itu kuliah lapangan di karang sambung. Ya.. mungkin pembaca mengatakan saya lola. Kebanyakan suatu daerah ada patahannya ketika sudah direkonstruksi berdasarkan kedududukan lapisan batuan. Ini harus diukur di lapangan. Atau bisa juga dari Interpretasi Peta Topografi berdasarkan kelurusan sungai atau bukit. Dari hasil pengukuran seismik atau pengukuran magnetik bisa juga apakah daerah tersebut ada patahannya.
Saya usulkan bagi para guru IPS Terpadu yang berlatar belakang Sejarah atau Ekonomi melakukan Ekskursi (pengenalan lapangan) dan belajar Peta Topografi, Peta Geologi dan lainnya untuk lebih bisa menghayati pelajaran Geografi, agar proses KBM-nya lebih memuaskan siswa. Ya, tentunya ekskursi dan belajar Peta tersebut dibimbing oleh dosen Geografi atau Geologi