Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

IPL Layak Untuk Tim Nasional

7 Mei 2012   05:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36 875 1
Sore menjelang malam pada hari minggu 6 mei 2012, adalah suatu kejadian yang begitu sangat kebetulan dan berbuah kebahagiaan untuk saya pribadi sebagai rakyat yang turut mengikuti perkembangan sepakbola indonesia menuju industri mandiri dan menuju untuk bersih kembali.
Di tengah padatnya kegiatan di hari weekend, dan merampungkannya hingga waktu sore. Timbul keinginan untuk kembali menyaksikan pertandingan liga indonesia yang sempat urung saya saksikan dari beberapa bulan lalu karena merasa tidak nyaman untuk menyaksikannya jika masih dibayang-bayangin kekisruhan yang selama ini sudah pasti kita tahu perkembangannya. Kegiatan rampung lalu check timeline di twitter untuk melihat jadwal liga. Sungguh beruntung, dua pertandingan telah menunggu untuk saya saksikan dirumah dan jam tayangnya pun tidak bertrabrakan, pukul 14.37 saya bergegas ke rumah. ketika sampai dan berbenah langsung saja nyalakan tv dan santai.
Pertandingan Persija vs Arema di ISL dan Persibo vs Persema di IPL saya nikmati hingga gelap malam sampai lupa makan sore.
Berfikir kesimpulan dari 2 laga pertandingan tadi, mencerna dan merekap dari berbagai informasi di dunia maya yang saya dapat.
Kemajuan yang sangat signigfikan telah dibuktikan oleh IPL akan konsitensi nya di berbagai hal, yaitu dari segi lapangan, jersey, hingga pemain2 dan klub yang begitu terlihat serius bagaimana menampilkan pertandingan yang sangat bersaing, dan minimal menggairahkan untuk kita lihat dari sudut pandang penonton/suppoter non buta(fanatik) klub. Begitu banyak determinasi, begitu kaget dengan pemain2 lokal yang tidak terekspos ternyata memiliki kualitas yang menurut saya pribadi jauh dibandingkan pemain lokal di ISL. "Gila nih persibo, gak biasa tendangan2nya sama serangan2nya, bersih dan tajem. Persema juga mantep dan pemain tuanya juga berkualitas, gak salah nih klub2 IPL cari pelatih" , itu kata dari adik saudara saya yang tiba2 ikut nonton disebelah saya, dia yang selalu mengatakan ISL punya kualitas terkagum-kagum dalam menyaksikan pertandingan IPL setelah tadi pun dia menyaksikan laga ISL, Persija vs Arema.
"Gw baru nyadar Bang lapangan-lapangan IPL bagus2 banget kualitasnya, stadionnya deltras sama mitra kukar juga kalah nih sama stadion persibo yang gak sementereng stadion mereka, gw yakin nih kalo IPL bertahan sampe bertahun-tahun bakal GILA(dalam artian bagus/istimewa), klub-klubnya pun boleh gak punya nama. Tapi menurut gw mereka akan lebih jauh berkualitas di musim-musim depan dibanding klub papan atas di ISL, fondasinya aja udah kayak gini", tambahnya si adik yang masih berumur 17 tahun.
Saya tersenyum-tersenyum saja dan berkata seadanya sambil mencerna apa yang dikatakannya dicampur pemikiran saya. Ya, memang banyak kemajuan dan konsistensi IPL dalam membangun sepakbola seperti yang dikatakan anjas asmara pada iklannya. Tidak hanya 1 pertandingan ini saja yang saya lihat, dalam pertandingan2 lain yang hanya sempat disaksikan sejenak karena kesibukan yang memang tidak bisa di hindarkan. Begitu seru dan asyik jika memang kita nikmati dan rendahkan kesombongan diri untuk membandingkan. Di laga Persija vs Arema tadi, dan laga laga ISL lainnya yang sempat untuk ditonton habis, saya sungguh menyayangkan dan menarik kesimpulan dari pengamatan saya pribadi.
Memang ISL seru, tapi saya sering kecewa jika keputusan2 wasitnya yang sering kali menimbulkan kecurigaan, apalagi masalah replay, kejanggalan dari pelanggaran-pelanggaran dan keputusan wasit lainnya yang sengaja tidak di replay kembali dan di tutup-tutupi. Serta shoot on camera yang tidak sejajar dengan lapangan dimana jika terjadi offside sulit untuk kita cerna dari layar kaca, What the jokes?. Dan yang lain-lain pun membuat saya menyimpulkan ini bukan tayangan olahraga, but seems like reality show yang kini terdengar bahwa reality show pun hasil set(atur) oleh crew. Ada apa ini? Seakan pemain-pemain bintang dan pemain berkualitas pun tidak ada artinya untuk suatu pertandingan, skill dan pengalaman yang mereka miliki seolah sia-sia karena pertandingan pun sering kali terlihat tidak murni(that's opini). Belum lagi keangkuhan pemain-pemain lain yang di elu-elu kan. Belum lagi supporter fanatik yang hanya bisa membabi buta di media, dunia maya dan nyata seakan skeptis tapi selalu menghakimi sepakbola kita.

Saya berpendapat dan simpulkan, lebih baik menunggu 8 tahun lagi untuk mengeluarkan kembali taring kemenangan sepakbola kita untuk kembali ditakuti dan disegani(telah juara dan juara) daripada membiarkan 8 tahun yang lalu kembali memperpanjang kekeringannya dan kekejamannya untuk sepakbola kita sendiri. IPL ternyata tidak sembarangan dalam fondasinya, meskipun masih banyak kesalahan. Tapi saya yakin jika IPL terus bergulir dan konsisten akan visi misinya menuju sepakbola mandiri,bersih dan bermartabat sepanjang masa dan tahan banting dari rivalnya, niscaya kekuatan macan asia di tubuh sepakbola kita akan terlahir kembali dengan sendirinya. Lupakan saja pemain ISL untuk kita harapkan memperkuat tim nasional, tetapi jangan lupakan jasa-jasanya di waktu lalu. Lupakan mereka yang pernah bilang "bingung" untuk timnas, dan biarkan mereka terus BINGUNG dengan potensi dan tempat mengais nasi nya yang perlahan hilang. Tergantikan potensi-potensi yang bersih dan lebih kuat, "layak" serta bermartabat tentunya. Bravo sepakbola indonesia yang mandiri, bersih dan bermartabat.

Amin.


##artikel,opini dan tulisan ini bukan bayaran atau pun pemihakan atau pun penetralan, terus apa dong? Terserah apa kata kalian. Terima Kasih##

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun