Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Juru Sapu

15 Agustus 2013   08:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 34 0
dan ketika subuh berkemas pulang

jalanjalan masih lengang

dari lelaju besi, dari tebaran polusi

dari riuh lalulalang, dari bising orangorang

: melukis nasib

mengantongi asa, pun mengais fana

tiada kau letih setiap hari

menjamu matahari muda

menyusuri ujung jalan satu

ke ujung jalan lainnya

menyapu serakserak sampah

gugur dedaun dan reranting sebab menua atau patah

terbaring di aspal kota

sebab debu dan pasir akan selalu hadir

bersama angin juga basah sisa hujan kemarin

beginilah adanya

bersih dan kotor akan selalu dan mesti ada

dua wajah dari sekeping dunia

Bandung, 23 April 2013

Puisi ini tergabung dalam sebuah buku antologi puisi dari Goresan Pena Publishing.




Related links:

http://akar-akal.blogspot.com/2013/08/telah-terbit-buku-dari-event-rol-phi.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun