KELAS : 12 MIPA 6
di kenal oleh banyak orang dengan nama Yos Sudarso lahir pada tanggal 24 November 1925 di sala tiga, Jawa tengah. Ia merupakan anak dari DarmoPrawiro dan mariyam.
Ayahnya merupakan seorang pensiunan resense polisi, dan Yos sangat mengidolakan ayahnya sekaligus Yos sangat ingin menjadi seorang prajurit
Yos bertanya kepada ayahnya "yah apa aku bisa menjadi seorang prajurit" saut ayah Yos dengan pelan pelan "ayah tidak mengizinkan kamu untuk menjadi prajurit".
Yos bersekolah di HIS ( SD ) ia dikenal banyak orang dengan kecerdasan,kepintaran,kecerdikan dan juga santun kepada siapapun. Ia tamat pada tahun 1940 di sekolah pertamanya lalu melanjutkan pendidikan nya di sekolah guru di kota mutilan. Sangat di sayangkan nya ia tidak bisa melanjutkan pendidikan nya karena Jepang datang menjajah Indonesia yang kemudian sekolah itupun di tutup.
Setelah itu Yos Sudarso melanjutkan pendidikan nya di sekolah tinggi pelayaran yang berada di Semarang dan akhirnya lulus menjadi lulusan terbaik saat itu.
Kemudian Yos di pekerjakan sebagai Mualim di kapal go pada tahun 1944. atas prestasi yang Yos dapatkan pada saat bersekolah. Dan disitulah Yos memulai karier pelayaran nya.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia ia bergabung dengan (BKR) yaitu Badan Keamanan Rakyat laut atau yang bisa di kenal sekarang yaitu TNI Angkatan laut.
Yos selalu mengikuti misi atau operasi militer dalam meredakan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di daerah Daerah saat Belanda datang dan mengadakan agresi militer Sebanyak dua kali.
Kemudian Yos Sudarso diangkat sebagai komandan kapal di KRI alu. Dan selanjutnya KRI Gajah Mad, KRI rajawali dan KRI Pattimura.
Dan pada tahun 1958 Yos menjabat menjadi hakim pengadilan tentara walau hanya 4 bulan. Lalu pada Desember 1961 presidan Soekarno membentuk Tri komando rakyat atau bisa di sebut Trikora dengan memanasnya kawasan irian barat yang ingin di rebut kembali oleh Belanda.
Lalu pada Januari tahun 1962 presiden Soekarno kembali membentuk komando  Mandala pembebasan irian barat yang berkedudukan di Makasar dan Yos Sudarso yang menjadi deputi operasinya.
Dalam operasi ini Yos bertempur dengan tiga awak kapal KRI Indonesia lainnya. KRI yang terlibat ini yaitu KRI macan tutul, KRI macan kumbang, KRI Â harimau.
Kemudian saat beroperasi naas nya tiga kapal KRI milik Yos dan yang lain diketahui pergerakan nya oleh pihak Belanda. Dan diketahui juga ada 3 kapal awak belanda yang lebih besar dan persenjataan lengkap.
Sadar akan kekurangan persenjataan milik KRI macan tutul, KRI macan kumbang, KRI harimau Yos Sudarso memerintahkan tiga awak kapal untuk memutar balik dan Munduk untuk sementara.
Saat memanuver awak kapal KRI macan tutul bernasib naas ketika itu Belanda mengira kapal milik Yos memanuver untuk menyerang balik kemudian kapal milik Belanda melepaskan tembakan pertama kemudian Yos Sudarso memerintahkan kapal untuk siap memasang badan melawan kapal perusak Belanda agar dua kapal KRI macan kumbang dan kapal KRI harimau bisa meninggalkan Medan pertempuran.
Tembakan pertama milik awak kapal Belanda meleset kesamping dan kemudian awak kapal Belanda langsung menembakan tembakan kedua. naas nya kapal KRI macan tutul yang berada di bawah pimpinan Yos Sudarso tertembak tepat di badan kapal pada saat tembakan kedua milik Belanda.
Lalu KRI macan tutul buatan Jerman itu terbakar dan perlahan mulai tenggelam ke dasar samudra bersama 24 kru kapal KRI macan tutul. Kru lainnya yang selamat kemudian menjadi tawanan pihak Belanda.
Kalimat terakhir yang di ucapkan komandan Yos Sudarso yaitu "KOBARKAN SEMANGAT PERTEMPURAN" ia teriakan melalui radio yang tersambung ke dua awak kapal KRI macan kumbang dan KRI harimau. Dan kedua awak kapal milik KRI macan kumbang dan KRI harimau selamat.
Yos Sudarso meninggalkan istri dan kelima orng anaknya dan kemudian Yos Sudarso diaganugerahkan gelar pahlawan nasional.