Seri Leadership : 37
Oleh : Basuki Ranto*)
Judul tulisan diatas sesungguhnya menjawab atau lanjutan dari judul tulisan "Menanti Pemimpin Terbaik Hasil Pilkada" dengan sisipan "terdapat beberapa fenomena dalam memilih pemimpin terbaik", maka tulisan ini akan membahas hasil pilkada yang menghadirkan Pimpinan daerah terbaik.
Setelah berproses beberapa waktu melalui penghitungan suara reel-count dari formulir C secara berjenjang di seluruh TPS  diseluruh wilayah Provinsi , Kabupaten/Kota di Indonesia yang diikuti oleh tiga puluh tujuh  (37) Provinsi ; empat ratus limabelas (415) Kabupaten dan sembilan puluh tiga (93)Kota, pada akhirnya KPU masing-masing daerah mengumumkan hasilnya yang mengkait kepada jumlah suara yang masuk sah, tidak sah, perolehan masing-masing pasangan calon (paslon) dan pemenangnya yang menjadi pimpinan terpilih.
Dengan demikian pada akhirnya datang pemimpin daerah terbaik (Unggul)hasil Pilkada serentak tahun 2024 secara resmi yang diumumkan oleh masing-masing KPU Provinsi -Kabupaten-Kota.
Oleh karena itu paslon pemenang pilkada merupakan sosok pemimpin daerah terbaik yang akan memimpin daerah masing-masing baik sebagai Gubernur, Bupati maupun Walikota untuk lima tahun mendatang (2024-2029).
Atas hasil pemenang pilkada dari KPUD ini, maka babagan selanjutnya akan ditetapkan calon terpilih untuk kemudian dilakukan pelantikan (jika tidak ada sengketa di Mahkamah Konstitusi/MK) yang dijadualkan pelantikan untuk Gubernur-Wakil Gubernur pada tanggal 7 Februari 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, sedangkan untuk Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota dijadualkan tanggal 9 Februari 2025 oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah Pusat.
Sementara itu jika terjadi sengketa hasil pilkada di MK, maka pelantikannyq akan menunggu hasil keputusan MK.
Sekalipun terjadi berbagai fenomena Pilkada , dalam sebuah kontestasi dalam PIlkada tentu ada yang kalah dan menang, sehingga diperlukan sikap berjiwa besar dalam menerima hasil tersebut.
Sikap berjiwa besar menjadi penting dalam sebuah kompetisi apapun baik itu Pilkada maupun organisasi lainnya, karena sesungguhnya hakekat dari berjiwa besar adalah
orang yang menyikapi sesuatu untuk satu kepentingan besar, dan kemaslahatan orang banyak. Orang yang berjiwa besar adalah mereka yang berusaha mengurai simpul-simpul yang melingkupi jiwanya, tanpa menggunakan takaran hawa nafsu dan kepentingan individu semata.
*Pemimpin Daerah Terbaik*
Dalam sebuah pemilihan dalam hal ini Pilkada, pemilih dihadapkan kepada beberapa opsi pilihan dalam hal ini pasangan calon (Paslon) ada yang empat, tiga dua atau satu (tunggal) yang berhadapan dengan lawan kotak kosong. Dengan berbagai dinamika yang terjadi pastinya yang akan dipilih adalah yang terbaik dari berbagai alternatif nilai Paslon dan juga terkait dengan berbagai pertimbangan baik visi, misi, kiprah dan janji serta pesona personalitas calon baik integritas, moral, kecerdasan dan jelajah rekam jejaknya. Ada sebuah ungkapan jangan membeli kucing dalam karung yang dapat dimaknai sebagai sebuah penilaian kualitas tentang Paslon, sehingga dapat diyakini bahwa yang terbaik itu adalah yang dipilih (secara obyektif).
Dalam konteks kepemimpinan (leadership),pemimpin yang baik (Jacob Morgan :2012)adalah pemimpin yang  memiliki visi, misi dan tujuan tang jelas untuk masa kini dan masa depan. Memiliki kecerdasan yang mumpuni , berintegritas , memiliki etika memimpin dan sikap moral yang baik serta bisa menjadi panutan bagi masyarakat yang dipimpin. Memiliki jelajah jejak reputasi keberhasilan nyata dan memiliki komitmen terhadap janji. Tentu saja hal yang tidak kalah penting adalah memiliki  perencanaan yang baik, ide-ide kreatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki , kemampuan kolaborasi dan latar depan yang jelas dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat serta jujur adil.
Dalam konteks persaingan (Adam MB & Barry JN : 1997) pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang memiliki keunggulan, karena sesungguhnya dalam persaingan (termasuk produk barang dan jasa) pemenangnya adalah yang memiliki keunggulan (advantage) baik keunggulan komparative (comparative advantage) maupun keunggulan kompetitive (competititive advantage) yang didalamnya adalah mutu, harga, teknologi, layanan, komunikasi, jaringan service-part, layanan purna berkelanjutan.
Dari konteks sumber daya manusia pemimpin terbaik adalah sumber daya manusia yang unggul, handal, profesional dan berpengetahuan yang pada gilirannya sumber daya ini berevolusi menjadi modal insani (human capital) yang menjadi asset organisasi dalam bentuk modal non uang (non financial capital).
Dalam human capital atau juga disebut modal insani (Bradley W. Hall : 2008) seseorang bisa menjadi human capital adalah (pemimpin) yang memiliki dua unsur / komponen penting yaitu kapabilitas (capability) dan komitmen (comittment). Human Capital adalah perkalian antara kapabilitas dengan komitmen yang menghasilkan kinerja yang tinggi (high performance) dan komitmen yang tinggi (high committment), kaya akan (pengetahuan), terus berinovasi dan berkreasi dengan nilai baru (new create value) dalam bentuk kekinian (up-date) dan tak pernah ketinggalan dari pesaingnya.
Sementara itu dari konteks kemunculan pemimpin ada beberapa konsep kemunculan pemimpin sebagaimana sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya yaitu pemimpin yang kemunculannya karena genetik (keturunan) yang memang sejak lahir sudah dikodeatkan jadi pemimpin (keturunan) , kemudian pemimpin yang kemunculannya karena teori sosial yaitu dipersiapkan dan dididik menjadi pemimpin dan pemimpin yang kehadirannya karena ekologi yaitu pemilikan bakat yang kemudian ditempa dengan pendidikan, pengalamannya baru menjadi pemimpin.
Pada akhirnya harus kita akui bahwa dari serangkaian proses yang berlangsung dengan berbagai rangkaian dan persyaratan yang sudah dilalui sehingga mampu menghasilkan terpilihnya paslon yang menjadi pimpinan terpilih mereka adalah merupakan Pemimpin Daerah terbaik (unggul) dilihat dari beberapa konteks dan hal tersebut tentu tidak banyak diperdebatkan lagi dan selanjutnya akan kita lihat kenyataannya setelah melaksanakan mandat yang diberikan berjalan selama kurun waktu masa jabatan.
Ada sebuah kata motivasi disampaikan entrepreneur, motivator & author :
 "Tantangan untuk menjadi seorang pemimpin adalah untuk menjadi kuat tetapi tidak kasar, baik hati tapi tidak lemah, berani tapi tidak melecehkan, pemikir tapi tidak malas, rendah hati tetapi tidak pemalu, punya kebanggaan diri tetapi tidak arogan, humoris tapi tidak konyol"
_Jim Rohn
(m@s-b@s, 14122024)