DALAM LEADERSHIP
(Seri Leadership 10)
Oleh: Basuki Ranto
Masih sangat terasa kita kehilangan seorang leader yaitu almarhum Tanri Abeng yang wafat beberapa hari yang lalu. Beliau dalam dunia bisnis terkenal dengan manager satu miliar. Terbukti dia memimpin sebagai Chief Executive Officer (CEO) sekaligus untuk beberapa perusaahaan papan atas diantaranya Bir Bintang dan Bakri Brothers yang semua menghasilkan kinerja yang spektakuler dilihat dari profit yang mampu dicatatkan dan harga pasar sahamnya.
Dalam mwncapai keberhasilan sebagai Manager satu miliar bukan diraih secara ujug-ujug (tiba-tiba), namun berproses dari titik nol yaitu sebagai pedagang kue, yang kemudian terus menempa dari melalui fundamental Skill dan terus menempa diri sampai dengan mengambil kuliah MBA bahkan sampai pada tingkat Doktor (S3).
Banyak cerita sukses (sucsses story) yang ditorehkan dalam mengelola bisnis. Belum lagi dalam mengelola Institusi Pemerintahan. Beliau inisiator terbentuknya Kementerian pemberdayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sekarang menjadi Kementerian BUMN. Beberapa BUMN yang nyaris tidak mampu beroperasi (going concern) dapat diselamatkan bahkan Bank Mandiri merupakan inisiator pendirinya untuk menyelematkan beberapa Bank pelat merah serta beberapa langkah cerdas lainnya yang secara keseluruhan tidak dibahas dalam kesempatan ini.
Hal -hal tersebut sebagai sebuah fakta bahwa keberhasilan seorang leader diperlukan skill dasar (fundamental skill) untuk bisa mengantar sampai dengan mencapai keberhasilan.
Tidak semua orang bisa menjadi seorang Manajer yang berkelas baik nasional, multinasional maupun global. Banyak perusahaan yang gulung tikar, bukan karena para manajernya tidak menguasai keterampilan teknis, bukan juga karena mereka kurang bekerja keras, tetapi karena mereka tidak tahu cara mengelola bisnis dengan kemampuan fundamental skill.
*Kemampuan Dasar (fundamental skill)*
Kemampuan dasar (fundamental skill) adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh setiap individu dan akan sangat berperan penting bagi individu untuk bisa menjalani kegiatan dalam kehidupan.
Terdapat tiga jenis kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap individu yaitu : literasi (1) numerasi (2) dan sains (3).
Selanjutnya masing-masing diuraikan sebagai berikut:
(1) Literasi.
Literasi dapat dimaknai sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. Dari sisi lain literasi juga dapat dimaknai sebagai sebuah pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu dan literasi juga bisa diartikan sebagai kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Disisi lain Literasi juga didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya (Unesco).
(2) Numerasi.
Numerasi adalah kemampuan individu pengetahuan dan kecakapan untuk memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
Dengan memanfaatkan angka dan simbul dalam matematika dapat dijadikan sebuah informasi yang dapat dijadikan sebuah referensi dan diartikulasi dalam setiap kejadian.
(3) Kemampuan sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.
Lebih lanjut fundamental skills ybisa dilakukan melalui beberapa hal:
(a) Rutin membaca buku dengan beberapa referensi , sehingga mampu memperoleh gambaran dan bisa memiliki literasi baca yang baik jika rutin membaca buku. Melalui membaca buku juga akan menambah pengetahuan secara komprehensif.
(b) Menulis , perlu dilakukan secara rutin dengan tema yang beragam. Membuat artikel ilmiah populer atau bahkan membuat jurnal ilmiah. Dengan membiasakan menulis bisa mengasah ketiga fundamental skills mulai dari literasi, numerasi dan sains.
(3)Melakukan penelitian. Penelitian dilakukan yang berkaitan dengan beberapa variabel yang menjadi masalah dan menghubungkan dengan berbagai pengaruh maupun mengaitkan dengan masalah lainnya sehingga memperoleh rumusan dan hipotesa yang kemudian akan dibuktikan pembenaranya.. Penelitian adalah kegiatan yang bisa mengasah kemampuan sains seseorang.
Itulah pentingnya kita memperoleh mata pelajaran mengarang ketika masih disekolah dasar dan ditingkat lanjutan dengan membuat tugas lapangan semata-mata untuk implementasi perpaduan ketiga hal yaitu literasi, numerasi dan saint.
*Kesimpulan*
Dari beberapa hal sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Melalui fundamentall skill individu bisa berperan di masyarakat. Karenanya, proses pendidikan bertujuan untuk bisa menjadikan individu memiliki kemampuan dasar ini.
(2) Sukses tidak bisa diraih dengan seketika melainkan harus berproses dengan tahapan dan perlu waktu. Ingat sebuah konsep keberhasilan (John Ingham) dilakukan dengan proses anak tangga : jaga janji (keep your promise) , selanjutnya kleirkan visi anda ( clarify your vision) , berikutnya petik hasil transaksi (put your money) , yang kemudian akan menghasil
Keuntungan diatas target (above return) dan terus kuatkan organisasi dengan improvisasi (improve your organization) dan itulah sukses yang sesungguhnya diraih.
(m@s-b@s, 27062024)