( Seri HRM 1)
Oleh : Basuki Ranto*)
Generasi Z adalah merupakan generasi peralihan dari generasi milenial. Generasi ini ditandai dengan sarat tehnologi digital terkini.
Generasi ini adalah generasi yang merupakan pergeseran peralihan setelah Generasi Milenial, dan merupakan generasi dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan evolusi dari Generasi X ,Y dan Milenial serta menuju Alpha. Generasi ini disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet.
Dari perspektif lain generasi Z juga disebut sebagai generasi strawberry yang memiliki dimensi lain dari karakteristik ini. Mereka adalah segmen dari Generasi Z yang lebih cenderung memiliki ketebalan kulit yang rapuh, mirip dengan buah strawberry yang memiliki kulit tipis namun memiliki rasa yang kuat di dalamnya.
*Karakteristik Generasi Z*
Generasi Z sering disebut Gen Z (Zoomer Generation) yang secara demografis generasi ini merupakan generasi yang menggantikan generasi X, Y dan milenial yang merupakan generasi sebelumnya.
Generasi Z adalah merupakan generasi yang lahir pada kisaran tahun 1977 sampai 2021 dan generasi ini merupakan generasi yang tumbuh didunia yang serba digital dan canggih. Sehingga sebagian dari mereka telah bermain dengan gadget sejak kecil , baik yang dipinjam dari orang tuanya sampai memiliki ponsel sendiri pada usia sekitar sepuluh (10) tahun yang penuh dengan perubahan teknologi digital terkini.
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang bergantung kepada teknologi, khususnya internet dan media sosial. Setiap harinya, Gen Z disuguhkan oleh berbagai informasi, termasuk apa yang sedang tren hari ini. Mereka bisa merasa kuper, takut dicap nggak gaul, dan cemas jika belum mencoba tren yang ada di internet.
Generasi ini dikenal dengan generasi yang bergantung kepada teknologi, khususnya internet dan media sosial. Dalam kesehariannya Gen Z disuguhkan oleh berbagai informasi, termasuk apa yang sedang tren hari ini. Generasi ini khawatir dianggap merasa kuper, takut dicap nggak gaul, dan cemas jika belum mencoba tren yang ada di internet. Oleh karenanya terus mengasah perkembangan tren terbaru dalam teknologi.
Beberapa contoh ciri-ciri generazi Z biasanya memiliki driven value, menghargai keberagaman , memiliki komunkasi langsung dan transparansi. Selain itu generasi ini mengedapankan kebahagian dirinya, memunculkan keinginan keinginan individu , terbuka dan selalu ingin berkembang dalam hal teknologi dan digitalisasi.
*Tantangan Generasi Z*
Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi generasi Z diantaranya dalam mencari pekerjaan pada era digitalisasi dari indistri 4.0 menuju industri 5.0.
Dengan disadari sepenuhnya bahwa terjadi perubahan teknologi yang begitu cepat dan terkini, maka Generasi Z dihadapkan pada kebutuhan untuk terus dalam posisi pembelajar seumur hidup agar dapat bersaing dalam ekonomi global yang terus berubah. Sementara disisi lain, Generasi Z juga dihadapkan pada tantangan kesehatan mental yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan, sehingga diperlukan keselarasan antara kemampuan kesehatan dengan perubahan teknologi yang begitu cepat.
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi Gen Z diantaranya adalah:
(1)Gangguan kecemasan
(2)Tekanan untuk mendapat Pekerjaan.
(3)Keraguan saat dihadapkan pada banyaknya pilihan.
(4)Imej tubuh.
(5)Stres menemukan pasangan yang cocok.
Hal yang mencemaskan bagi Generasi Z adalah terkait dengan tekanan dalam mencari pekerjaan pada era teknologi digitalisasi utamanya menghadapi Artifacial Intelgence (AI).
Banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa generasi Z sulit dalam mencari pekerjaan pada era teknologi yang canggijh ini.Salah satu faktor utama adalah ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri saat ini.
Gen Z tumbuh dengan teknologi, namun sering kali keterampilan yang mereka miliki belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Banyak perusahaan mencari karyawan dengan kemampuan teknis khusus yang tidak selalu diajarkan di perguruan tinggi.
Oleh karena harus disadari begitu pentingnya soft skills atau keterampilan lunak seperti komunikasi, kerjasama tim, dan kemampuan memecahkan masalah. Selain itu perlu adanya keselarasan antara Dunia Ilmu Teknologi (DIT) dengan Dunia Industri (DI) sehingga tidak terjadi ketimoangan antara DIT dengan DI dalam arti DI harus mampu menyerap kesiapan generasi Z yang memiliki kemampuan DIT yang mumpuni.
Secara fakta menunjukkan bahwa banyak dari Gen Z yang sangat ahli dalam menggunakan teknologi, tetapi kurang dalam keterampilan interpersonal. Dalam dunia kerja, kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik sangat penting.
Oleh karenanya untuk mengatasi tantangan tersebut hal yang perlu dilakukan adalah DIT terus melakukan pendidikan dalam bentuk pembelajaran (Learning ) untuk menguatkan pengatahuan (knowledge) yang berkelanjutan dan paralel dengan perkembangan teknologi adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini.
Disisi lain Institusi pendidikan perlu bekerja sama dengan industri untuk memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal yang tidak kalah penting adalah pencari kerja juga harus proaktif dalam mengembangkan keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan teknologi.
*Kesimpulan*
Dari berbagai uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan :
*Pertama* :Gen Z memiliki potensi besar dalam menguasai teknologi, mereka masih perlu berusaha lebih keras untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja saat ini.
*Kedua*: Diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan ini.
*Ketiga*: Diperlukakan paralelisasi antara DIT dengan DI agar tidak terjadi ketimpangan , sehingga Generasi Z mampu diserap oleh DI dengan senantiasa meningkatkan inovasi.
(m@s-b@s, 13062024)
*) Dr. Basuki Ranto,M.M.
(Dosen-Penulis-Praktisi)
Referensi:
Gramediacom