Pada kesempatan ini, Karutan menegaskan bahwa pembinaan kepribadian warga binaan tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki sikap dan perilaku selama di dalam rutan, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menjadi individu yang lebih baik setelah kembali ke masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa warga binaan mendapatkan bimbingan rohani yang memadai. Dengan begitu, mereka tidak hanya berubah secara mental, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan ke depan," ujar Yudhi.
Rutan Dumai terus berkomitmen untuk menjadikan pembinaan rohani sebagai salah satu pilar utama dalam proses rehabilitasi. Dengan adanya sinergi antara pihak rutan dan pelayan gereja, diharapkan tujuan mulia ini dapat tercapai dengan baik.