Aku duduk selonjoran, tepat di lintasan pejalan kaki yang beralaskan tikar, di pinggir Jalan-Raya Karangampel. Aku melihat setiap kendaraan yang lewat.  Mataku silau oleh lampu mobil-motor. Lebih lagi, pengendara mobil menyalakan lampu panjangnya—menyorot sampai mengenai mukaku. Merah, putih dan kuning warna lampu kendaraan membuat mataku kekunangan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL