Ada berbagai macam tulisan dan buku - buku yang mengajarkan kepada kita bagaimana mengenali dan mengembangkan bakat - talenta anak agar bisa berkembang optimal. Ada banyak juga tulisan yang mengajarkan kepada kita untuk menghindarkan kita dalam memberikan julukan negatif kepada anak. Namun tetap saja sering kali; apalagi jika dialami oleh guru kelas dengan jumlah murid over-capacity dalam kelasnya, ditambah lagi dengan tuntutan dari wali murid yang terkadang tidak masuk akal (karena sudah merasa membayar uang sekolah yang mahal, maka bisa menuntut perlakuan khusus dari guru), maka sering kali guru akan merasa tertekan dan dalam keadaan tertentu akan memberikan julukan - julukan pada siswanya yang menonjol. Menonjol dalam hal ini tentu saja lebih mengarah pada perilaku yang kurang disukai oleh guru dari si anak. Tak jarang julukan yang diberikan oleh guru akan berpengaruh pada cara pandang teman - teman si anak sehingga memperparah kondisi tidak nyaman baginya.
Nah, karena adanya cara pandang kita terhadap anak - anak khusus tadi yang mungkin sudah tertutup kabut bahwa mereka selalu negatif, maka terkadang kita tidak dapat melihat keindahan yang sebenarnya masih tersimpan dalam diri seorang anak. Saya yakin bahwa dalam diri seorang anak, seburuk - buruknya julukan yang sudah diberikan orang - orang disekitarnya pun pasti ada sisi positifnya. Bayangkan saja bila selama anak tersebut tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kualitas diri yang sebenarnya, kapankah bakat dan talentanya akan muncul dan berkembang.
Kita sebagai guru dan orang tua harus bisa memilah kapan waktunya memang kita harus menghargai dan kapan kita harus menghardik. Dalam hal ini kita harus bisa bijaksana, pada saat anak menunjukkan perilaku negatif sekalipun, kita perlu menghargai dan memandangnya dari sisi yang berbeda dan lebih mengarahkan pandangan kita pada nilai potensi yang ada dalam diri anak ini. Sekiranya ada banyak bagian dari dalam kepribadian anak yang belum kita kenal secara utuh, maka tugas kitalah sebagai orang tua dan guru untuk bisa membantu anak mengenali bakatnya dan mendorongnya untuk lebih mengasah bakat yang dimilikinya.
Dengan mengarahkan pandangan kita dari sudut yang berbeda tentu saja kita akan lebih menghargai ciptaan Tuhan yang dibuat sedemikian sempurna dan baik. Kita akan lebih menghargai diri kita sendiri dengan lebih berpandangan positif terhadap apa yang ada. Kita ditempa untuk menjadi pribadi yang mengembangkan bukannya menyurutkan semangat anak.
Semoga kita bisa menjadi orang tua dan guru yang lebih baik dikemudian hari.