Dan hembusan angin sampai menusuk ke tulang
Ingatkan masa lalu
Dari balik jendela
Kulihat seorang anak duduk di tanah kering merangkul gitar
Sinar matanya redup
Tiba-tiba terdengar gemuruh bersuara kencang sekali
Menggetarkan jendela kacaku
Seolah menyampaikan pesan
Perlahan anak itu menggerakkan tangannya
Sayup-sayup kudengar suara melodi gitarnya
Dari balik jendela
Gerimispun turun dan gemuruh kian bersahutan
Anak itu khusyuk bermain gitar
Dan mulai mengeluarkan rangkaian kata
Suara nyanyian anak itu lembut sekali
Ia memuji sang khalik
Gemuruhpun berhenti, diikuti tetesan hujan membasahi jendela dan semakin deras
Anak itu berlari dan berteduh di bawah pohon
Samar-samar kulihat dari jendela kacaku
Tatapan mata anak itu berubah penuh harapan
Ia tersenyuman
Wajahnya menunjukkan ada harapan baru
Melihat hujan membasahi tanah yang kering berbulan bulan
Berbulan-bulan pula telah ku amati anak itu
Bermain gitar bila senja tiba
Nyanyiannya baru setiap hari
Sekarang ku mengerti
Apa yang dinanti anak itu
Dan ia mendapatkannya