Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Renungan sebelum terlelap

19 November 2011   16:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 311 0
Ia lahir dalam keadaan lemah, kulit merah, mata tertutup, ukuran tubuh kecil dan tak berdaya. Ia tak tahan sinar lampu, bahkan peka pada angin sepoi-sepoi. Lambat laun ia meremaja lalu mendewasa dan gagah, lantas berjubel gelar pun berjejer di depan belakang namanya. Sayang seribu sayang, ia pun merasa hebat dan lupa hakikatnya, lupa Penciptanya. Dunia pun nyaris mewahid di hatinya. Ia malu-malu jika harus membahas mengenai agama, mungkin tak level rasanya. Ia hafal seluk beluk dunia, bersemangat dengannya namun lupa perintah dan petunjuk Rabbnya. Kadangpun diingat, tapi sekedar ingat tanpa bukti nyata, sebab ia 'patuh' dengan retorikanya. Malangnya, ia acuh pada tempat kembalinya. Diingatkan pun hatinya memberengut tidak terima, "jangan sok suci" katanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun