Sekembali ke tanah air ada satu tujuan yang ada di benak dan pikiran : Menonton film Soekarno bersama dengan keluarga. Sebelumnya sempat terbetik senyum saat membaca sebuah tautan berita dimana Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang akan menggelar acara nonton bareng film Soekarno ini beserta para kader dan simpatisan PDIP. Sebuah usaha dari walikota muda yang layak diacungi jempol, murni untuk lebih mengenalkan sosok Soekarno terhadap mereka para simpatisan partai tersebut, meski hanya melalui sebuah film. Mengenalkan semangat Soekarno. Dan itu pulalah yang ingin saya lakukan terhadap anak anak, meski saya bukanlah simpatisan partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut. Memang, mungkin bagi anak kami yang masih berumur dibawah 10 tahun, film tersebut bisa jadi agak membosankan. Namun semangat
abahnya untuk tetap menunjukkan satu tokoh yang bukan hanya milik Indonesia, namun juga milik dunia ini sudah terlalu sulit untuk diurungkan. Soekarno adalah satu tokoh yang memang karismatik. Dan sepertinya ada kewajiban untuk 'sedikit' menurunkan kekaguman terhadap sosok ini kepada generasi yang datang melalui sebuah media yang bisa sedikit mudah dicerna oleh mereka : melalui film. Sayang beribu sayang. Berita penarikan film Soekarno pun mampir setelah berusaha berselancar yang awal mulanya mencari jadual penayangan film tersebut di sinepleks terdekat. Apa yang terjadi?
KEMBALI KE ARTIKEL