Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Pikiran Baik dan Pikiran Buruk, Saudara Kembar Yang Beda Nasib .

20 Juli 2012   07:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 601 4
Pikiran Baik dan Pikiran Buruk memang dua saudara kembar. Hanya keduanya berbeda nasib.

Ujudnya sama, sebentuk pikiran.

Pikiran Baik  mengajak hati yang berkordinasi dengan otak dan menyalurkannya ke seluruh bagian tubuh. Ekspresi, bahasa tubuh, bahkan antibodi yang bertugas melawan penyakit berkordinasi dengan baik menangkal semua yang  dapat menjadi buruk. Tagline mereka "It's all good" alias semuanya indah.  Biasanya, dominasi hati lebih menentukan sebuah keputusan daripada otak.  Logika pun seringkali dikesampingkan, hanya mengandalkan kata hati. Menenangkan, menyejukkan.

Pikiran Buruk, si saudara kembar pun tak jauh beda. Hati berkordinasi dengan otak dan memerintahkan seluruh bagian tubuh.  Bedanya, kordinasi seringkali tidak berjalan dengan baik. Senyum,y ang merupakan ekspresi bisa dipaksakan. Kadang malah senyum, tapi mata sebagai panca indera melotot.

Tubuh sedikit bergetar, dan suhu badan sedikit memanas, tanda sebetulnya ada 'sedikit' overload' alias korsleting didalam tubuh entah dimana.  Ada sesuatu yang masuk kedalam sistem, kadang bisa bikin gelap mata alias ada moment dimana tubuh , otak dan hati tidak dapat berkordinasi dengan baik. Blank. Logika, juga sering kali dikesampingkan.

Pikiran Baik, terbukti dapat menangkal penyakit. Sementara si Pikiran Buruk, terbukti bakal menimbulkan penyakit, dan apabila sudah kena penyakitpun bakal susah menyembuhkannya.

Pikiran Baik biasanya menghasilkan prestasi, walaupun tidak jarang juga Pikiran Buruk juga melakukannya.  Rasa curiga, dalam bisnis misalnya, itu merupakan anak perusahaan dari Pikiran Buruk. Jika memang kecurigaan terbukti, kan memang ada unsur terselamatkannya? Tepat. Tapi jangan salah, saat pikiran baik mendasari sebuah pekerjaan, bahkan pada saat ditipu pun masih bisa tersenyum dan bangkit lagi untuk menyongsong hari yang lebih baik.

Untuk kadar penularan, Pikiran Buruk lebih baik rapornya.  Dia bisa menular dengan cepat baik itu lewat air, udara, laut ataupun kepolisian. Sangat cepat menyerap.

Si Pikiran Baik agak lamban.  Tak jarang, dia memerlukan sebuah ruangan kelas. Motivator berderet dibayar mahal 'hanya' untuk membangkitkan si Pikiran Baik dari tidur yang lama ? Fenomenal.

Ramadhan ini, sudah saatnya si Pikiran Baik dibangunkan. Diberikan tempat atau ruang yang cukup, atau bahkan sangat dominan.  Lihat kadarnya, tidak terlalu ringan, dan tidak ada yang namanya terlalu banyak. Bawalah dia kemana mana. Percantik dia.  Tapi cukup dengan polesan yang ringan ringan agar si Pikiran Baik terlihat cantik natural.

Istirahatkan si Pikiran Buruk dulu. Kasian. Saudara kembar yang satu ini terlalu sering bekerja. Diapun butuh libur.  Beri dia waktu untuk menikmati liburan dari peran antagonisnya. Jelek jelek begitu,  namanya juga pikiran.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun