Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop Pilihan

Politik Luar Negeri Indonesia -Australia di Bawah Jokowi. Akankah Berubah?

24 Oktober 2014   20:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:52 93 2
Masih ingat dengan jelas.

Hubungan Luar Negeri antara Indonesia dan Australia yang "kadang hangat dan kadang dingin" ini dicederai secara signifikan dengan insiden wire tap alias ngupingnya mereka saat pemerintahan Presiden SBY yang lalu.  Australia yang tertangkap basah memata matai Indonesia terutama SBY, pun salah tingkah. Ucapan maaf secara offisial dari mereka tidak pernah didapatkan.

PM Tony Abbot tetap bersikeras bahwa "hal tersebut harus dilakukan demi keamanan Australia". Sebuah ucapan yang sesungguhnya mencederai hubungan baik dan kepercayaan dari seorang Presiden SBY, dimana saat itu Beliau selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan para negara tetangga.

Pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang lalu, PM Australia Tony Abbot tampak dalam kerumunan para pemimpin atau wakil dari negara negara yang hadir dalam acara tersebut.  Sesuatu yang menurut para pengamat di Sydney Morning Herald katakan aneh, karena sejatinya Tony Abbot "mengundang dirinya sendiri" ke acara tersebut. Bukanlah Indonesia yang getol mengundang dirinya, namun tim transisi Jokowi pun mempergunakan sebuah falsafah ala Indonesia : "Setiap tamu yang ingin rawuh ke Indonesia adalah tamu yang harus di sambut dengan baik dan penuh suka cita".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun