Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Butir Jagung Terakhir

2 Agustus 2010   10:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:22 80 1
Aku telah berkelana dalam pengharapan dari pintu ke pintu di jalan desa,
ketika kereta pertempuran emas-Mu muncul di kejauhan serupa impian yang indah,
dan aku bertanya siapakah raja segala raja itu!

Harapanku membumbung tinggi, dan aku mengira hari-hari gelapku telah sirna
Aku berdiri menunggu telapak tangan berkah-berkah melimpah tanpa diminta,
dan kekayaan tersebar di seluruh penjuru jalan yang berdebu

Kereta itu berhenti di depanku.
TatapanMu jatuh ke wajahku, dan Engkau melangkah turun dengan senyuman
Aku merasa bahwa keberuntungan hidupku telah tiba pada akhirnya.
Kemudian tiba-tiba Engkau merentangkan tangan kananMu dan berkata :
" Apa yang akan kau berikan kepadaKu?"

Ah, betapa lucunya seorang raja merentangkan tangan untuk memohon kepada seorang peminta!
Aku bingung dan duduk tak bergeming, dan kemudian dari dompetku
pelan pelan aku keluarkan sebutir jagung dan memberikannya kepadaMu

Betapa terkejutnya aku ketika siang tenggelam,
aku kosongkan kantongku di atas lantai dan menemukan sebutir emas di antara tumpukan sampah!
Aku menangis tersedan dan berharap seandainya saja aku memiliki hati
untuk memberikan segala milikku untukMu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun