Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Dari Pinjol Kolaborasi Judol

1 Agustus 2024   07:15 Diperbarui: 1 Agustus 2024   07:17 96 3
Pertengahan tahun sudah di ujung mata. Tak terasa enam bulan telah kembali ke kampung halaman. Bertugas dan mengabdi di tanah kelahiran. Tempat pertama menjadi seorang abdi negara 13 tahun lalu.

Tak ada yang mesti dikejar. Tak ada posisi yang harus digapai. Sejak dahulu telah merasa cukup dan tak perlu mengejar ini-itu.

Tapi kembali lagi. Kita ini hanya prajurit  lapangan. Yang dituntut selalu siap dalam segala medan. Dalam segala tantangan. Kecuali pindah lagi, klo bisa di sini aja sampai masa purnabakti. Ahai.

Belakangan ini, marak sekali berita tentang pinjaman online. Tentang belanja online. Tentang judi online. Semua tentang online. Belajar, pelatihan survei, bahkan salah satu hal terpenting yakni rekonsiliasi angka PDRB pun daring. Alamak.

Tampaknya pandemi telah berlalu namun meninggalkan begitu banyak warisan. Termasuk yang berbau online. Dan yang berbau kesendirian alias membatasi ruang bertemu dengan banyak orang.

Dan yang paling banyak mengisi media  akhir-akhir ini adalah berita judol alias judi online. Jika tak salah melihat, memang transaksi di sektor informasi dan komunikasi (J) sedang melejit.

Memang secara langsung tidak bisa dilihat. Karena konon katanya transaksi top up juga bisa dilakukan dengan pulsa. Maaf, analisis ini sangat dangkal. Sekali lagi maaf.

Kalau menurut Pak Menkopolhukam melalui kanal Kompas.com, transaksi judol telah tembus angka 100 triliun rupiah pada periode kuartal I 2024. Hanya pada tiga bulan itu saja transaksi sangat tinggi. Ini membuat pemerintah membentuk sebuah satgas khusus.

Berdasarkan data PPATK, transaksi judol warga Indonesia mencapai angka 327 triliun rupiah sepanjang tahun 2023. Wow banget. Ini melonjak 213 persen dari tahun sebelumnya. Terdapat sekitar 2,76 juta orang pada catatan transaksi itu, dan 2,19 juta diantaranya merupakan masyarakat dengan penghasilan rendah.

Memang pertumbuhan di sektor PKRT atau konsumsi rumah tangga mengalami lonjakan signifikan pada triwulan I 2024. Di dalamnya termasuk pengeluaran untuk non makanan. Termasuk untuk keperluan itu.

Sebenarnya, perputaran uang ini sangat merugikan masyarakat. Juga berdampak negatif bagi negara. Konon katanya, uang tersebut mengalir ke negeri tetangga.

Hanya numpang lewat di rekening perbankan dalam negeri. Dan jika dibiarkan, judol dengan modal pinjol bakal membuat kestabilan terganggu.

Tadinya, mungkin bisa menutupi belanja keperluan sehari-hari. Namun ternyata belakangan disetorkan ke bandar judi. Alamak.

Karena mulai sensitif, kita stop di sini saja. Ah, sudah banyak berita negatif tentang ini. Salah satu yang viral tentang seorang istri yang tega membakar hidup-hidup suaminya karena gaji THR/13 dipakai untul judol.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun