Badan Pusat statistik (BPS) telah merilis data beras dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Hasilnya, Indonesia surplus 2,85 juta ton beras pada tahun 2018. Namun, terdapat beberapa daerah yang mengalami defisit beras. Hal ini dapat menimbulkan kenaikan harga dan memicu labilitas politik.
KEMBALI KE ARTIKEL