Seorang anak duduk di lantai masjid. Dia menikmati sejuk dan dinginnya ubin masjid. Mencoba sembunyi dari panas terik mentari yang menyengat. Sarung dan peci masih terpasang lengkap di tubuhnya. Matanya sayu, mulutnya menenun kata demi kata, tangannya mendaras kitab suci dengan lantunan nada indah. Setiap pagi, siang, sore dan malam menjadi rutinitasnya mengisi liburan sekolah di bulan penuh ampunan.
KEMBALI KE ARTIKEL