Kutipan dari Sukarno ini pasti bisa membuat semua anak muda membusungkan dada. Kita, anak muda, adalah pengubah dunia, kata Sukarno. Memang, sebagai anak muda, kita sering mendapat sebutan yang keren-keren; pengubah dunia, agent of change (agen perubahan), masa depan bangsa, dan sebagainya.
Tapi sayangnya, meski dilekati banyak “label” keren, prakteknya pemerintah masih belum serius memberi perhatian pada pengembangan anak-anak muda. Selain itu juga kita masih belum banyak diberi kesempatan untuk berkarya nyata bagi negeri.
Maklum, di tengah kultur ke-Timur-an yang kuat, senioritas masih sering jadi kendala bagi anak-anak muda tampil ke muka mewarnai negeri. Selain itu, sosok-sosok pemimpin yang punya komitmen dan perhatian terhadap pengembangan anak-anak muda memang belum terlalu banyak.
Padahal bukannya anak muda tidak bisa berkarya. Kan sudah terbukti banyak anak muda Indonesia yang membuat karya-karya canggih di berbagai bidang. Prof. Yohanes Surya misalnya membuktikan bahwa anak-anak Papua yang kerap dianggap “bodoh”, ternyata mantap berprestasi apabila serius dibimbing.
Andai pemerintah lebih serius mengembangkan potensi anak muda Indonesia dan memberi ruang bagi kita untuk berkarya, pasti banyak manfaat dan kemajuan bangsa yang dapat dicapai.
Untuk mengubah bangsa ini, seperti kata Sukarno, butuh “Pemuda”. Banyak potensi pemuda yang dapat terus dikembangkan, kaya akan ide segar serta kreatif dalam menyelesaikan persoalan. Pemuda punya keberanian, stamina, dan daya juang untuk mewujudkan apa yang diimpikannya.
Bayangkan kalau ada pemimpin yang mau berkomitmen pada pengembangan anak muda, wow, pasti akan muncul perubahan demi perubahan di berbagai bidang kehidupan di Indonesia yang diprakarsai anak-anak muda!
Menjelang Pilpres, 9 Juli 2014 nanti, penting untuk kita mencari “Presidennya anak muda”, presiden yang nanti – kalau sudah berkuasa, mau berkomitmen memperhatikan pengembangan anak muda Indonesia dan memberi ruang bagi anak muda untuk berkarya bagi negeri. Ada ga ya presiden yang kaya begini? Setelah ngubek-ngubek visi-misi dan rekam jejak kedua capres kita, ternyata...
Ternyata, ada lho capres yang dalam visi-misinya secara khusus membahas dan mencantumkan komitmennya terhadap pengembangan pemuda. Ternyata, ada lho capres yang dari rekam jejaknya terlihat bagaimana ia memberi ruang besar bagi peran pemuda! Dia adalah Joko Widodo!
Dalam dokumen visi-misinya, Jokowi membahas persoalan pemuda ini dalam satu segmen-tersendiri di bagian akhir. Ia dengan tegas menyatakan, “Pemuda adalah aset dan harapan bangsa,” dalam dokumen visi misinya. Kita, pemuda, diberi posisi yang jelas oleh capres yang satu ini. Kita tidak jadi sekadar tempelan di bidang-bidang lain yang nanti akan dikembangkan oleh pemerintah, kita punya “segmen-tersendiri” di visi-misinya! Ini tandanya dia benar-benar berpikir bahwa persoalan pemuda ini penting dan memang perlu diberi perhatian khusus.
Di sana, Jokowi menunjukkan pemahaman akan tantangan-tantangan yang dihadapi generasi muda Indonesia saat ini. Baginya, bahaya-bahaya dan hal-hal merusak yang kita hadapi sebagai generasi muda, bukan soal kecil yang tidak perlu diprioritaskan, tetapi justru soal penting yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan serius. Jokowi juga menguraikan apa aja yang akan diperjuangkan bagi kita, anak muda.
Pertama, jaminan akses ke pendidikan dan pengembangan keterampilan dan potensi lainnya. Jokowi berhasil melihat bahwa untuk membangun pemuda yang baik bukan cuma harus membangun dari segi akademis, tetapi juga mendorong pengembangan kemampuan-kemampuan dan potensi non akademis seperti olahraga, kewirausahaan, seni budaya, dsb. Komitmen ini, pastinya nanti akan berimplikasi pada banyak hal lain, seperti sistem pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan, dsb.
Kedua, Jokowi berkomitmen untuk meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama. Wah, ini keren banget. Di tengah kultur ke-Timur-an, Jokowi justru membuka ruang bagi kita, pemuda, mengambil peran dalam berbagai bidang kehidupan. Ini berarti, ide-ide, aksi-aksi segar dan kreatif dari pemuda akan diberi tempat lho dalam kehidupan berbangsa ke depannya.
Kita bukannya dianggap sebagai anak bawang yang masih belum ngerti apa-apa, tapi justru diberi kesempatan untuk menyumbang gagasan bagi kemajuan bangsa. Kebayang ga nanti, ide-ide segar-kreatif mewarnai jalannya pemerintahan di seantero negeri! Aksi-aksi baru nan rancak yang digagas anak muda menghiasi pembangunan di berbagai bidang kehidupan di tanah air! Wah, seru!
Dari rekam jejaknya, kita bisa melihat hal-hal ini bukan omong kosong atau mimpi di siang bolong. Di bawah kepemimpinannya, akses masyarakat terhadap pendidikan dibuka lebar-lebar,[1] anak-anak berprestasi mendapat beasiswa.[2] Jangan lupa juga bagaimana Jokowi memberi kepercayaan dan dukungan pada anak-anak SMK Negeri 5 Surakarta mengembangkan mobil Esemka bahkan ketika dia sudah menjadi Gubernur DKI.[3] Mekanisme lelang jabatan yang ia gagas di Jakarta memberi kesempatan orang-orang muda menjadi pemimpin asal memang kompeten. “Kepercayaan” yang ia berikan pada anak-anak muda ini adalah barang “mahal” di Republik ini, di mana anak muda lebih sering diremehkan daripada dipercaya.
Ah, dari semua bahasan di atas, rasanya tidak berlebihan kalau kita katakan Jokowi ini memang presidennya anak muda! Dia percaya bahwa dalam diri pemuda, tersimpan kekuatan besar untuk membangkitkan Indonesia – yang sayangnya selama ini kurang diperhatikan dan diberi ruang. Jokowi ini memang presidennya anak muda! Cara berpikir dan bertindaknya sangat “anak muda”: kreatif, segar, progresif, berani konsisten memperjuangkan perubahan!
Ayo siapa yang anak muda di sini? Mau melihat dirimu diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkarya-berkontribusi bagi negeri di pemerintahan mendatang? Tak perlu bingung lagi harus pilih siapa dong ya? Jokowi-presidennya anak muda!
Dimuat di: Balad Jokowi
--------------------------
Referensi:
[1] Saat di Solo, Jokowi menggagas program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) untuk menjamin hak masyarakat solo atas pendidikan. Demikian juga di DKI Jakarta, Ia menggagas program Kartu Jakarta Pintar (KJP).
[2] “Jokowi Beri Beasiswa Kepada 5000 Siswa Berprestasi,”http://www.sayangi.com/megapolitan1/read/14051/jokowi-beri-beasiswa-kepada-5000-siswa-berprestasi, diakses tanggal 5 Juni 2014
[3]“Nuh Ragukan Esemka, Jokowi Banggakan Esemka,”http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/30/1941543/Nuh.Ragukan.Esemka.Jokowi.Banggakan.Esemka, diakses tanggal 5 Juni 2014