Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Press Release Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tentang Penggunaan Masker

12 Oktober 2015   13:02 Diperbarui: 12 Oktober 2015   13:02 197 0
Berikut Penjelasan penggunaan masker oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

  1. Komponen asap kebakaran hutan terdiri atas: GAS ( CO, CO2, NOx, SOx, Ozone dan lainya), PARTIKULAT (PM10, PM2.5, Ultrafine particles) dan UAP. Masing masing memiliki dampak terhadap kesehatan. Sampai saat ini tidak ada satupun Jenis masker/respirator yang dapat memproteksi terhadap semua komponen GAS dari asap kebakaran hutan.
  2. Sesuai dengan konsep pencegahan primer, sekunder dan tersier di dalam hubungannya dengan risiko kesehatan akibat pajanan bahan berbahaya termasuk asap kebakaran hutan, penggunaan alat pelindung diri seperti masker / respirator direkomendasikan untuk digunakan oleh orang-orang yang terpajan asap kebakaran hutan.
  3. Masker ataupun respirator didesain untuk mengurangi pajanan partikulet (PM)
  4. Penggunaan masker bedah (surgical mask) pada kasus kebakaran hutan memiliki manfaat untuk mengurangi pajanan masuknya partikel ke dalam saluran napas . Berdasarkan penelitian / literatur masker bedah didesain untuk memfilter partikel yang besar tetapi tidak untuk partikel yang kecil, penetrasinya sekitar 60-70% partikel masih dapat masuk ke saluran napas
  5. Sehubungan dengan penggunaan respirator.

    • Terdapat banyak jenis respirator, yaitu air purifying device dan air supplying device. Air purifying device memiliki beberapa jenis seperti N100, N95, R100, P100 dan lainnya yang didasarkan pada kemampuannya memfiltrasi partikel.
    • Masker N95 merupakan masker yang cukup baik karena dapat menghalangi 95% partikel yang masuk (terutama PM10) JIKA: digunakan dengan teknik dan cara yang tepat (dibutuhkan individuality fit test). Beberapa penelitian penggunaan masker N95 dan masker bedah tidak berbeda bermakna dari segi kejadian ISPA akibat pajanan asap kebakaran hutan. Hal ini berhubungan dengan teknik penggunaan masker N95 yang tidak tepat. Sehingga manfaatnya hampir sama dengan penggunaan masker bedah biasa. JIKA digunakan dengan teknik dan cara yang benar, masker N95 dapat mengurangi gejala pernapasan yang timbul akibat pajanan asap kebakaran.
    • Penggunaan masker N95 mempunyai keterbatasan berupa ketidaknyamanan penggunaannya dan penggunaannya terbatas maksimal hanya 8 jam (disposable).
    • Penggunaan masker N95 berdasarkan literatur direkomendasikan pada kondisi berikut ini:
      Seseorang yang harus berada diluar ruangan saat kondisi asap cukup pekat ( dilihat dari kualitas udara. PM10 atau ISPU)
      ii. Dengan syarat harus dengan “ individual fit test” agar kemampuan proteksinya terjamin dengan baik
    • Penggunaan masker N95 tidak direkomendasikan pada :
      Di dalam rumah
      ii. Anak-anak
      iii. Ibu hamil
      iv. Orang tua (lansia)
      v. Pasien dengan penyakit kardiovaskuler, penyakit paru kronik.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun