“Khan lampu merah pak. Kok, jalan terus. Bukannya berhenti?”, kata Ayra tegas kepada kami orang tuanya. Di waktu yang lain, ketika kami “lupa” bahwa Ayra berboncengan dengan kami bertiga (bapak, ibu, Prana) dan dengan nyelonong kami lewati lampu merah, Ayra kembali berkata yang sama.