Hanya sekedar menatap, dan mungkin tidak tahu harus melakukan apa. Beberapa kali saya lihat Kompasiana, beberapa kali juga berseliweran, sekali dapat recomendasi dari teman, tapi akhirnya setelah sekian bulan, hari ini saja masuk untuk menulusuri situs ini. Ketika sebuah burung ada di sangkar dan berkicau, dia mungkin berpikir bahwa dia adalah pemili suara terbagus sejagad raya. Sombong dan merasa bahwa dirinya adalah satu - satunya hewan yang bisa bernyanyi seindah itu. Sampai kemudian sang pemilik membawa sangkar miliknya untuk beradu di tempat para jawara lainnya menyombongkan diri. Kalut, sedih, marah, sumpah serapah pun jadi. Lontaran makian di tumpahkan burung ini untuk mereka dan untuk dirinya sendiri, berharap dulu berlatih lebih keras. Tapi apa daya semua sudah terlambat. Dia merasa terasing dan kalah, melihat hebohnya dunia di luar sangkarnya.
KEMBALI KE ARTIKEL