Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Puluhan Tahun Warga "Dikepung Banjir"

2 Desember 2013   10:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:25 37 0
PALEMBANG-Masyarakat RT 23 Kelurahan 20 Ilir D IV, Kecamatan Ilir Timur I, kota Palembang Senin (2/12/ 2013) keluhkan masalah penanganan banjir yang hampir tidak pernah teratasi oleh pihak pemerintah. Pasalnya setiap musim penghujan, masyarakat yang hidup disekitar kolam retensi simpang polda ini selalu ke banjiran. Wilayah perkotaan dan padatnya ativitas masyarakat yang mencerminkan daerah metropolis disekitar simpang empat Mapolda Sumsel ini, tak sebanding dengan kehidupan masyarakat yang berada di sekitarnya. Selain menjadi daerah langganan banjir, minimnya perhatian dari pihak pemerintah untuk mengatasi permasalahan banjir ini, seakan tak dapat memberikan jawaban puas bagi masyarakat. Menurut penuturan warga sekitar Atik (65), banjir yang kerap terjadi di sekitar wilayah kolam retensi ini, merupakan banjir kiriman dari masyarakat daerah lain seperti, Pakjo, kasnariansyah dan lainya, yang mengarah ke kolam retensi, akibat debit air yang tak tertampung menimbulkan luapan banjir lumpur bagi maasyarakat di sekitar kolam retensi ini. "Dulu kolam retensi simpang Mapolda itu sungai besar yang bermuara kepada sungai Musi, lalu pihak pemerintah membendungnya dan menimbun sungai tersebut untuk digunakan sebagai jalan, lalu dibuat semacam gorong-gorong kecil. Nah semenjak saat itu hingga sekarang banjir menjadi langganan di wilayah kami,"tutur Atik, lugas. Saat ditanyai mengenai peranan pihak pemerintah untuk mengatasi banjir, Atik menegaskan belum adanya sama sekali peranan pihak pemerintah untuk mangatasi masalah langganan banjir ini, bahkan sonter beredar kabar pihak pemerintah kota Palembang, memberikan izin pembangunan diwilayah penyerapan air ini, untuk salah seorang pengusaha didalam mendirikan bangunan. "Pemerintah tidak pernah memberikan solusi untuk mengatasi banjir, tapi malah sebaliknya mereka mengambil untung dengan memberikan izin pembangunan di wilayah penyerapan air untuk pengusaha, bisa dislihat sendiri sudah dimulaianya pembangunan di sekitar sini oleh pihak Rs Eye Center, kalau tidak salah rumah sakit itu mau diperluas lagi,"terangnya. Hal senada juga dikatakan oleh Naim (27) warga yang sama, semenjak dilahirkan hingga sekarang ia mengaku sudah terbiasa dengan banjir ini, hampir setiap kali hujan selalu menyebabkan genangan air di wilayah pemukiman mereka ini. "Saya mau kemana-mana, kalau musim penghujan selalu cemas. Walaupun hujanya sebentar tapi genangan air selalu membajiri rumah saya. Hingga sekarang tidak ada solusi yang ditawarkan oleh pihak pemerintah maupun tata kota,"tegasnya. Ia juga sangat menyayangkan peranan pihak tata kota yang memberikan izin secara resmi terhadap sejumlah pengusaha untuk medirikan bangunan diwilayah penyerapan air, sehingga menimbulkan image di masyarakat pihak pemerintah menutup mata mereka terhadap masyarakat. "Kami minta pihak terkait seperti Badan Lingkungan hidup, Dinas Tata kota, Dinas Pu Pengairan dan DPRD Sumsel untuk turun kesini dan mengecek keadaan masyarakat saat banjir, tolong carikan solusi jangan memperburuk keadaan warga dengan memberikan izin terhadap sejumlah pengusaha, sehingga membuat warga seumur hidup dikepung banjir,"tegasnya. Zulqarnain Simpang Mapolda Sumsel

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun