Review "Welcome To Dongmakgol" (2005) : Desa Yang Membawa Damai
26 Juni 2013 12:21Diperbarui: 24 Juni 2015 11:248831
Dongmakgol, nama sebuah desa yang terletak di dataran tinggi Korea Utara (Korut). Berbatasan dengan Korea Selatan (Korsel). Penduduknya hidup dalam semangat persaudaraan yang tinggi, rukun, sederhana, dan sejahtera. Rata-rata bermata pencaharian sebagai petani sebagaimana penduduk yang tinggal di pegunungan pada umumnya. Sangat tradisional.Lokasi yang terpencil membuat mereka tidak tercemar dengan berbagai polusi kedengkian, polusi perselisihan, polusi hedonis, polusi media, bahkan polusi politik sebagaimana dialami penduduk yang tinggal di perkotaan. Sehingga sekalipun negara mereka tengah bergolak dalam perang saudara (linimasa dalam film ini adalah tahun 1950), mereka tetap nyaman santosa menggeluti kehidupan sehari-hari, bahkan sama sekali tidak tahu Perang Korea tengah berkobar.Hingga suatu ketika ada tiga serdadu Korut dan dua serdadu Korsel kehilangan arah dan memasuki wilayah desa. Karuan saja dua pihak yang berseteru ini membawa semangat perang mereka yang menyala-nyala ke zona damai bernama Dongmakgol. Semangat perang berbalut rasa cinta terhadap tanah airnya masing-masing. Sebelum mereka datang, terlebih dahulu ada seorang pilot Amerika Serikat yang dirawat di situ setelah pesawatnya jatuh tak jauh dari pemukiman. Sebetulnya, Dongmakgol menyambut kedatangan mereka semua dengan tangan terbuka. Sebuah keramahan khas masyarakat desa.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.