Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sungguh Aku Tidak Merindukanmu

18 Februari 2010   17:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 83 0
Salju masih pelahan turun ketika aku enggan untuk pulang, karena rumah itu tidak beda dengan tempat dimana aku duduk kini, tanpa sesiapa.

Malam dengan cepat menyelimutkan gelapnya, menutup putih hamparan salju tapi bagiku tiada bedanya, karena waktu tidak bermakna tanpa sesiapa yang hanya bisa aku rindukan.

Kekalahan selalu aku tunda, berharap tangan waktu akan membawaku pada kebaikan baru, hanya merayapi jalanan hidup, tanpa sesiapa yang seharusnya menghangat hati, sayang aku telah lama melupakan mu.

Malam ini aku tidak lagi punya mimpi, yang terakhir membuatku terjaga sampai pagi, setelah mendengar banyak cerita tentang mu, setelah setahun tidak mendengar apapun tentangmu.

Setiap kuhidupkan komputerku ada namamu disana, (bukan fotomu yang sering membuatku nyeri) dan namamu juga menjadi kunci email dan kuketik beberapa kali sehari. sekarang seakan jadi rutinitas tanpa makna, hanya kadang mengingat dan berharap.

Seperti apakah kau kini, bayangmu pun aku tak tahu, kata-kata tidak lengkap menggambarkan, sedang sepotong bayangpun tidak pernah aku terima. Aku tidak mau marah lagi.

Mengingatmu menghangatkan hati, tapi juga wajahku dan memeras air dari kedua mata ...... aku jadi semakin malas mengingatmu.

mengingatmu meneguhkan hati, berharap ada sisa waktu untuk berjumpa ..... tapi kadang juga menjatuhkan hati, sehingga aku malas untuk mengangkat kepala.

Sungguh aku tidak merindukanmu .............

flensburg fjord, 17 02 10

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun