Mitos modern tentang 'pujangga terakhir' itupun dipercaya begitu saja, bahkanlebih fatal lagi 'ikut menyebarluaskan dengan kebanggaan yang berlebihan, tanpa memahami apa yang sesungguhnya maksud dan strategi politik disebalik 'sanjungan' itu, sehingganggugu lan mituhukepada informasi yang disebarluaskan kaum kolonialis. Hal itu jelas-jelas menunjukkan betapa Konyolnya Wong Jawa yang mudah termakan isu kaum kolonialis, yang justru terus berlanjut hingga zaman Indonesia Merdeka. Ini menjadi bentuk Kekonyolan yang Keduapuluh.
Nama penulis risalah