Bahkan sang Menpora Andi Mallarangeng ditetapkan jadi tersangka oleh KPK terkait kasus Hambalang. (baca: Oh Andi, Oh Andi Mallarangeng)
Duuh, kasihan... Andi dan sepakbola dan olahraga Indonesia ini....
Sangat jelas, bahwa sepakbola Indonesia dijadikan ajang pertarungan politik yang tak sehat. Untuk mengatasi persoalan-persoalan sepakbola yang ditarik ke arah politik yang tak sehat maka solusinya harus politik yang sehat, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga, bahkan menurut saya, Presiden wajib membubarkan dualisme tersebut.
Pembubaran PSSI dan KPSI kemudian disusul dengan pembentukan kepengurusan baru dengan nama PSSI kembali no problemo atau mau jadi nama baru juga no problemo. Nama barunya, misalnya Asosiasi Sepakbola Seluruh Indonesia (ASSI) atau Organisasi Sepakbola Seluruh Indonesia (OSSI) atau nama lainnya. Namun elegannya tetap memakai nama PSSI dengan struktur kepengurusan harus benar-benar berbeda dengan kepengurusan PSSI sebelumnya.
Kenapa harus kalis dari anasir-anasir politik tak sehat pengurus PSSI sebelumnya dan KPSI?
Agar jauh dari hiruk pikuk kebusukan politik yang tidak sehat. Biarlah sepakbola dan olahraga tetaplah membawa spirit olahraga yang jauh dari kebusukan politik. Sepakbola ya sepakbola. Sepakbola ya olahraga. Olahraga ya sepakbola. Olahraga dan sepakbola harus dikembalikan ke fitrohnya: menyehatkan masyarakat. Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga. Itu!
Dengan begitu spirit olahraga, maka sepakbola dan olahraga lainnya mampu secara alamiah berkembang dan maju, tanpa terbebani dengan urusan-urusan di luar sepakbola dan olahraga. Dengan demikian, sepakbola dan olahraga, saya yakin, akan menemukan jati dirinya sehingga mampu mengharumkan bangsa dan negara di kancah internasional.
Selamatkan PSSI Kita! Salam Indonesia Kita
Baca juga:
Senjata KPSI
PSSI Terima 4 Exco, KPSI Bubar