Dalam temuan saya, Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa (BTITHDM) itu merujuk pada agama Majapahit ketika itu yaitu Syiwa-Boja atau Syiwa-Buddha-Jawa pada masa-masa akhir Dwi-Tunggal Majapahit: Hayam Wuruk-Gadjah Mada hingga Brawijaya V. Syiwa untuk merengkuh masyarakat yang menganut Hindu, dan Bo atau Buddha untuk merengkuh masyarakat Buddha, dan Jawa untuk merengkuh masyarakat Jawa, pribumi.
Adanya “penyatuan” agama kerajaan itulah yang memudahkan orang Jawa berpindah agama ke agama Islam, karena sudah mengenal konsep keyakinan/agama yang satu. Padahal sebelumnya multiagama. Atau bahkan kerajaan berdasarkan pada 1 agama saja, meskipun realitas di masyarakat bisa saja memang benar-benar multiagama, karena sulitnya mengontrol perihal keyakinan, karena itu permasalahan hati.
Meskipun Syiwa-Boja itu bukan faktor satu-satunya keruntuhan Majapahit, masih banyak faktor lain yang saling berkait, yang saya analisis dari membaca sekian buku, majalah, koran, dan tulisan yang tersebar di internet, di antaranya: