Semalam, Trans 7 menayangkan film Judge Dredd yang dibintangi Silvester Stallone, salah satu my west favourite actor in the world. Sementara Kompas TV menayangkan "Human Planet Episode Desert Life In". Saya agak mengabaikan film Judge Dredd meskipun sempat menonton agak lama, selang-seling dengan Discovery Channel. Namun saya lebih tertarik dengan liputan mengenai semangat besar masyarakat gurun di Afrika, Asia, dan Amerika. Walaupun tidak terlalu mengingatnya dengan baik. Adalah Mamadou, maaf bila keliru menuliskan nama, seorang penggembala ratusan sapi di tengah gurun Mali, sepertinya Gurun Sahara. Pemuda tak lebih dari umurnya dari 17 tahun harus sendirian menggembala ratusan ekor sapi di tengah gurun nan panas. Ia melakukan pencarian sumber air bagi sapi-sapinya. Ia harus tidur di tengah-tengah gurun, dengan sedikit ketakutan akan serudukan gajah Afrika. Namun saya heran, apakah sapi-sapi ikut tidur atau bagaimana? Apakah tidak pergi ketika penggembala tertidur? Oh iya, saya baru ingat, sapi juga mempunyai naluri untuk berkelompok. Setelah jauh dan melelahkan, akhirnya Mamadou dan sapi-sapinya menemukan sumber air. Namun sekitar 50 gajah Afrika sudah lebih dahulu menguasai sumber air terpencil itu berupa danau. Gajah-gajah itu membuat barikade penghalang. Dengan keberaniannya, Mamadou yang hanya membawa tongkat pendek kecil, berusaha menghalau gajah-gajah tanpa hendak menyakitinya sembari mulutnya berteriak. Seekor gajah, mungkin kepala kelompok gajah, mencoba mendekati sapi-sapi yang sudah tampak kehausan ingin segera minum air. Mamadou berlari-lari terus berusaha menghalau gajah-gajah. Akhirnya, Mamadou berhasil. Binatang darat terbesar yang masih eksis di Bumi itu pergi meninggalkan sumber air itu. Segera saja sapi-sapi milik Mamadou menghambur ke sumber air. Mereka minum sepuasnya melepaskan dahaga yang sudah tak terkira. Mamadou pun mengisi bekalnya dengan air yang tidak bisa disebut air bersih. Malam harinya, ia tidur dengan cukup nyenyak ditemani api unggun meskipun tetap berjaga dari binatang-binatang gurun. Pagi harinya ia memeras susu sapi untuk "sarapan"nya. Kemudian perjalanan pun dilanjutkan.
KEMBALI KE ARTIKEL