Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kumpulan Puisi Keagamaan Pendek Sederhana

17 Januari 2023   08:25 Diperbarui: 17 Januari 2023   09:02 931 1
Indah Kuasa

Berpijak kaki ini di Bumi
Mata menatap ke Langit kini
Bercabang pikir merenung diri
Segenap kuasa mengetuk hati

Menghampar hijau membeliak netra
Berlapis lenggek biru langit tertata
Ancala kukuh enggan berdinamika
Menderu suara bena dengan rungu bersapa

Sedikit pacak cena kuasa yang tampak
Mengetuk rasa kapita serempak
Guna sadar tak sepan dengan berbenak
Namun genap berlega hati mengarak

Terguna hati melegakan rasa
Terfungsi netra mencelik tanda
Terperan rungu menangkap huda
Berkongsi tuk bersyukur pada Sang Kuasa

Bandung, 23 Juni 2021



Hari Kemunca

Cakrawala bertegak susun seraya saksama
Bentala letih menyangga semua bumantara
Candra yang mulai bertolak dari porosnya
Baskara menyentak seluruh tak tersisa

Pabila Cakrawala Bentala terguncang
Tak terselip kata makhluk berbincang
Tak terlewat satu anak Adam tercengang
Sedetik tak terhitung semua menghilang

Seiring Baskara lemah bercahaya
Sampai pada titik kelam sunyi antariksa
Berkecai hancur semua binasa
Hanya ada Dia Yang Maha Esa

Sampai kapan kita melupa
Tak sekira masa kita mengingat-Nya
Adakah kita mafhum bila kalanya
Berakhir di sini terbalas di sana

Bandung, 23 Juni 2021




Sepertiga Malam

Gelap menatap tak tampak kirana berpendar
Sunyi terdengar tak selewat bahana berujar
Tenteram terasa tak sedikit terusik ingar
Kosong meraba tak serupa tersentuh bergetar

Sinar rembulan mengganti cahaya surya
Kartika berkelip menemani gelita
Jangkrik bersahut gembira bersama
Katak menyambut sunyi suara

Malaikat turun guna menyelia
Hamba yang terjaga bersua Sang Pencipta
Tak terkira pahala sang hamba
Berharap rida dari Yang Mahakuasa

Ikhlas berikhtiar sabar menerima
Gemar beribadah rajin berdoa
Tak letih berucap memohon rida-Nya
Terbalas nyata di sepertiga malam-Nya

Bandung, 23 Juni 2021




Galat Berganda

Cela merimbun berpangkat limpit
Berhasrat tersidik secercah sempit
Kembali otak hasil terbesit
Tatkala fase telah membelit

Melawan celaka rujuk surut
Seandainya bisa hamba menuntut
Memutar asa lalu terajut
Membenarkan rasa tanpa terlarut

Hamba menawar tunggal sahaja
Hendak melamar menghapus dosa
Berandai samar hilanglah alpa
Berganda galat berlipat lupa

Seandainya silam hamba taat
Semanis malam terkelola salat
Hidup tentram terhindar maksiat
Hari ini tak kelam tersedu bertobat

Bandung, 23 Juni 2021




Gelagat Tobat

Sejuk tergerak rasa meraba
Guncang bengkarak sembari berhamba
Bicara asprak membalas iba
Lenggana berparak tanda jeremba

Silir semilir tangan menengadah
Hasrat tiada apkir selepas bermadah
Seru serak berzikir, fisik bertimpuh merendah
Terbayang kala terakhir, atma tak di sini sudah

Pengelokan seluruh, seiring lihai membasuh
Lengas acap diasuh, hamba tak lepas kukuh
Sukma kembali teduh, jiwa mencengkeram teguh
Seembus angkuh, lepas meringkai kambuh

Terpajang kebahagiaan hari esok
Hari ini kejujuran terkelosok
Hamba hanyalah individu perosok
Ridamu yang diharapkan seluruh sosok

Bandung, 23 Juni 2021




Lenyap Asa

Lelah menerima hal serupa
Hal lampau yang terulang jua
Letih memecah satu upaya
Upaya sepadan melenyapkan asa

Sedikit binar di pucuk puncak
Kelesa diri mengangkat awak
Putus angan hati teracak
Terlantung arah berdasar abstrak

Teringat jua transportasi cepat
Menuju binar puncak tanpa syarat
Saat Senang terlupa saat sedih teringat
Dialah Allah tempat berpusat

Dialah petunjuk kita yang tersesat
Dialah penolong kita yang melarat
Dialah pengabul kita yang berhasrat
Dialah Allah Maha Penerima Tobat

Bandung, 23 Juni 2021




Layakkah Hamba

Layakkah hamba mengharap janahmu
Pantaskah hamba memohon ampunanmu
Patutkah hamba menerima rezekimu
Laikkah hamba mendapat rahmatmu

Hamba tak lebih dari separuh jiwa anggara
Tak pula hamba memiliki hati bak sahmura
Terselap akhirat memburu buana
Daksa menjauh kalis khilaf bak jenggala

Akankah engkau menerima hamba
Yang kembali setelah berdosa
Yang melupa saat bahagia
Yang lemah tak berdaya

Pantaskah hamba berada di sini
Hamba takut engkau murkai
Hamba jengah engkau ampuni
Lantas layakkah hamba seperti ini

Bandung, 23 Juni 2021






Berbisik Dalam Doa

Hanya kepadamu hamba meminta
Dengan asmamu hamba berkata
Disertai rahmatmu hamba terjaga
Diiringi ridamu hamba berdoa

Terdengar sayu suara hamba
Berbisik malu mengharap iba
Menjauh keliru mendekap pahala
Tak sedikit ragu engkau membalas asa

Engkaulah Sang Mahakuasa
Cukuplah diri ini sebatas hamba
Hamba yang tak pantas mengharap surga
Namun takut akan panasnya neraka

Hamba bersimpuh dengan malu
Hamba berbisik berkata kaku
Berharap engkau memaafkan hambamu
Hanya dengan suara sayu memohon ridamu

Bandung, 23 Juni 2021






Surga nan Elok

Netra belum sampai untuk menyalang
Selayang pandang sekadar terbayang
Karena terahasia adamu sekarang
Terasa lama dalam masa yang panjang

Menyambut ria seluruh insan beriman
Yang terlepas dari cengkeraman rayuan setan
Yang meninggalkan semua kemudaratan
Juga insan yang berjuang dalam kebaikan

Segala macam hal terpenuhi
Sang permaisuri akan datang menghampiri
Dengan tulus ikhlas melayani
Insan terbaik dari hamparan bumi

Bukan sifat yang harus kita pahami
Tetapi jalan yang harus kita ketahui
Sesuai petunjuk firman yang diimani
Tersesat di jalan jiwa punya harap kembali

Bandung, 23 Juni 2021






Ikab Neraka

Tak terpikir dalam benak
Sedikit pun tentangnya kelak
Ikab yang ada padanya telak
Api membara puncak bergelegak

Teriakan merintih tak lagi berguna
Menangis bersedih tak ada daya
Menyesal beralih tak selesai jua
Tersadar bertasbih tak fungsi di sana

Hanya dia yang mampu mengubah
Rasa perih menuju perasaan bungah
Namun dia perlu bukti kita berakidah
Bukan hanya janji lepas itu sudah

Fungsikan masa sebelum putus asa
Manfaatkan yang ada sebelum tiada
Gunakan petunjuknya sebelum tersesat kita
Pelajari firmannya sebelum tercabut nyawa

Bandung, 23 Juni 2021






Sajadah Setia

Alas sejati yang mengantarku kepada ilahi
Loyal menemani orang seperti aku ini
Yang tak dipungkiri senang atau sedih hati
Senantiasa tunduk diri sebelum ajalnya nanti

Tempatku bersujud tanda patuh berwujud
Seanindya jiwa laksana zamrud
Seanindita raga ikhlas bertahajud
Alas setia persona mengantarkan ujud

Bagaskara baswara bena bhama
Nabastala buntara menampak bianglala
Eunoia atma janardana harsa
Gata gelebah kalis jaremba

Sang Khalik menanti makhluknya bersyukur
Bersujud di atas sajadah yang tergelar masyhur
Tak melepas kening fokus tuk bersyukur
Tak cukup sekali terbentuk niat teratur

Bandung, 24 Juni 2021






Mair Menanti

Entah kalanya mungkin kapan-kapan
Ada kalanya mair datang tanpa alasan
Menjemput beta menyambut tanpa senyuman
Yang hanya mampir tanpa sapaan

Mair kini masih termenung menanti
Menunggu perintah untuk mengeksekusi
Ditugaskan khusus beta yang berhati-hati
Yang takut bila jiwa sudah terjemput nanti

Di hamparan ardi menyiapkan bekal mati
Yang tak kunjung cukup untuk menemani
Atma yang akan berpindah alam nanti
Hanya amal yang menemani dikala semua pergi

Waktu tak akan berlari
Dikala mair sebagai jagapati
Terpisah roh dan raga ini
Tersisa nisan sebagai pengenal diri

Bandung, 24 Juni 2021






Masa Terbatas

Tak tahu berapa yang engkau bataskan
Tak tahu apa yang engkau tentukan
Tak tahu siapa yang engkau pilihkan
Tak tahu dimana yang engkau tempatkan

Masa yang tak bisa ku hindari
Tak ada satu pun tempat sembunyi
Berlari menghindar tetap ditemui
Hanya menerima yang kulalui

Sedetik pun tak akan pernah rela kembali
Karena tak sepersen pun dihargai
Hanya melintas berhembus sepi
Tak terkira kapan ia akan berhenti

Kiraku cukup dengan sebatas perbuatan
Yang sedikit lebih dari sebatas angan
Namun tertinggal sepercik iman
Yang banyak lebih dari sebatas omongan

Bandung, 24 Juni 2021






Terduduk Sepi

Telapak bawah bersembunyi membelakang
Pandangan tak mampu kuat memandang
Telunjuk teracung tak luput tegang
Di atas sajadah yang tergelar memanjang

Kirana purnama malam bersekutu
Nabastala gulita pun membantu
Hening terasa sampai kalbu
Waktu yang tepat kembali bertamu

Mengetuk dengan telapak tengadah
Menyapa dengan asma-Nya yang indah
Berbicara dengan panjatan doa yang berjumlah
Lantas pamit dengan diri untuk berbenah

Nurani selalu bergumam tanpa nada
Mengharap rahmat dan hidayat tuk selalu ada
Menerangi beta yang penuh noda
Tanpa harus terlebih dulu tersiksa

Bandung, 24 Juni 2021






Bulevar-Mu

Aku bergerak menyusuri bulevar-Mu
Di bawah mentari terik atas kuasa-Mu
Dinaungi langit tanda kebesaran-Mu
Ditemani mega atas kehendak-Mu

Kayau peluh merata di sekujur tubuh
Berjalan di bulevar-Mu penuh sungguh
Nafasku tersendak terengah mengeluh
Menyusuri bulevar huda secara seluruh

Kuharap kirana mentari menembus mega
Langit membantu akhirnya berhasil juga
Kirananya memberi bayang peraga
Kirana Sang Ilahi guna berjaga

Ku yakin semua tak sia-sia
Kan terbayar indah pada masanya
Tak menuntut pahala maupun surga
Hanya berharap rida Engkau semata

Bandung, 24 Juni 2021






Lejar Hayat

Masa kecil tak terpikir lain dari bermain
Bertambah baya dipacu adrenalin
Berhembus bagas laksana angin
Tak pernah telat senantiasa disiplin

Yang Ringan perlahan memberat cepat
Yang Halus perlahan mengeras akurat
Yang Mudah perlahan susah sangat
Yang sederhana perlahan kompleks berikat

Lejar sudah menjauh takdir
Hayat mendekati titik terakhir
Ajal melambai di balik tabir
Tak sempat lagi diri berpikir

Lejar hayat selalu dirasa
Sampai lupa Dia yang di sana
Menunggu kembalinya diri kita
Tuk semangat mengejar rahmat-Nya

Bandung, 24 Juni 2021






Bimbang Tak Tahu Arah

Berjalan tenang di atas adimarga milik-Nya
Setenang air yang mengalir dalam pipa
Selurus tongkat yang setia menyangga
Sejauh mata memandang tiada terkira

Tergemap tak mengira sampai di persimpangan
Yang sulit untuk hamba tentukan
Yang hamba tak tahu dimana titik acuan
Yang tak sedikit pun terbesit dalam pikiran

Ku kira lasuh hamba di atas adimarga-Mu
Ternyata tak seringan awal bayangan semu
Terbatas akal tertinggal ilmu
Berharap Engkau membantu tak jemu

Tertuntun memilih mendengar firman-Mu
Terlewat simpang bukan lagi semu
Ku yakin Engkau membantu tanpa selumu
Menolong hamba bertemu Engkau tuk bertamu

Bandung, 24 Juni 2021






Sebegitu Dekat

Bagai panas dengan api
Tak lepas karena menepi
Merapat cepat tak lagi mimpi
Sebegitu dekat tanpa tetapi

Tak lagi terlelap dalam padam
Sekarang kentara yang meredam
Dalam dekat ku berdiam
Amat nyaman ku terbenam

Makhluk yang berkhalik
Tak akan jauh bilamana apik
Senantiasa dekat hilang hasrat berbalik
Dipeluk-Nya erat bukti rahmat autentik

Berlari lelah sampai di dekat-Nya
Berhati ria dalam rahmat Sang Kuasa
Terbayar usaha yang tak seberapa
Tiada masa sempat tuk mengira

Bandung, 24 Juni 2021






Jumat Ini

Terucap salam Jumat pekan ini
Tertinggal kenangan pekan lalu nan berarti
Terdiam suntuk yang di depan giliran menanti
Yang berlalu tak akan pernah kembali

Atma menyambut nurani bersuka cita
Raya berlanjut yang terlewat tanpa sengaja
Ilmu yang berkabut bahwa ini Hari Raya
Semua berlutut Sang Jumat yang meraja

Sekadar satu hal teristimewa
Guna dekat dengan Yang Mahakuasa
Beribadah tanpa bertanya kenapa
Mulai bangun sampai tertidur lupa

Hati riang tanpa terluka
Bertemu Jumat kesempatan terbuka
Menutup salah membayar cela
Menuai pahala rida-Nya semata

Bandung, 25 Juni 2021






Tidak Apa

Ku yakin semua akan seperti biasanya
Tak berubah oleh apa yang merusaknya
Ku yakin tidak akan ada apa-apa
Sekiranya semua akan baik-baik saja

Tak menutup kemungkinan kan berubah
Bak berteduh yang akan tetap basah
Sang hujan tak akan melewatkan celah
Namun tetap meninggalkan berkah

Datangnya ujian mungkin bisa merubah
Diri ini yang terlanjur tercela sudah
Tak perlu dipikir susah dan gundah
Inilah jalan terbaik untuk melangkah

Ku percaya Dia akan mendengarnya
Ku gelar sajadah tuk berbisik dengan-Nya
Ku angkat telapak berdoa kepada-Nya
Karena ku yakin semua adalah kehendak-Nya

Bandung, 25 Juni 2021






Tepat Tak Lalai

Sepenuh hari waktu tuk bekerja
Separuh masa tuk berkelana
Sekian lama waktu tuk berihat saja
Sedetik saja selalu terlupa

Ketika datang panggilan dari-Nya
Akankah kita teguh tuk selalu melupa
Atau sengaja untuk sekadar berpura-pura
Menunda masa yang tak tahu sampai bila

Walau kau sibuk ku harap jangan lupa
Bahwa salat tak hanya dilakukan saja
Namun satu dari sekian yang utama
Kau salat tanpa harus menunggu lama

Ku tak mampu tuk merangkai kata
Untuk dirimu yang berharap mesra
Namun ku hanya mampu menjaga
Tetap bersama sampai kepada surga-Nya

Bandung, 25 Juni 2021






Terbangun Tuk Bersyukur

Ada kalanya kau merasa lelah
Mengabaikan apa yang kau anggap lemah
Menyesal setelah selesai membantah
Merasa susah ketika akan terbelah

Sudahnya kehilangan semangat tuk maju
Karena di depan hanya kesenangan semu
Maju tak mampu mundur pun tak mau
Hilang sudah arah yang ku tuju

Lantas sadarkah akan semua itu
Seharusnya akal masih memiliki ilmu
Dia berusaha menegur perangai halu
Dalam dirimu tuk kau terus melaju

Sedikit syukur yang seharusnya ada
Terlewat santai begitu saja
Setelah tertegur baru terasa
Terbilang abai sedikit kedaluwarsa

Bandung, 25 Juni 2021






Tentangmu Mudah

Tak tersadar seketika terpikir
Hanya melintas tak sampai terparkir
Ku cepat menanggap supaya tak berakhir
Jika tak sempat akan tertutup tabir

Tentangmu mungkin aku tak gundah
Jika Dia sudah menyatakan absah
Semua terjadi dengan begitu mudah
Perihal kecil bagi-Nya bukanlah masalah

Semesta saja diatur oleh-Nya
Masihkah ada ragu pada-Nya
Padahal ku hanya punya Dia
Untuk mengejarmu yang ada di sana

Membahas tentangmu itu mudah
Bahagia dan suka cita tak susah
Upaya dan doa pun sudah
Yang di sana sudah bersediakah

Bandung, 25 Juni 2021






Kamu Bisa

Setiap langkah mungkin berbeda
Jalan yang dipilih pun tak sama
Tujuan masih tetap di sana
Namun kamu pergi entah kemana

Persona memang beragam
Sifat yang ada pun bermacam-macam
Tapi hal tersebut tidak akan mengancam
Karena semua adalah anak Adam

Kamu bisa menjadi apapun
Kamu bisa berada dimanapun
Kamu bisa dalam waktu kapanpun
Dan kamu bisa membuat semua tertegun

Namun tetaplah ingat tuk jangan melupa
Selalu ada dalang dibalik semuanya
Tiada lain jika bukan karena-Nya
Kamu bisa karena kuasa-Nya

Bandung, 25 Juni 2021






Dia Mengerti

Ada kalanya hanya air mata yang tertumpah
Tak sepatah kata dapat menambah
Hati menggerutu amarah
Raga sampai pada rasa terbelah

Sedikit bergerak pun tak akan mudah
Bak tangan menggapai tuk memetik buah
Mengeringkan laut yang selalu basah
Memukul batu supaya berbongkah

Ku yakin Dia memberikan kau arah
Yang kau tolak dengan berbantah
Lantas kau terima dengan marah-marah
Namun tetap diberi-Nya dengan ramah

Dia mengerti kau sedang berbenah
Tanpa henti tuk mengarahkan pada hidayah
Dan kau mendapatkannya dengan murah
Namun tetap diberi berkah

Bandung, 26 Juni 2021






Dia Dekat

Terkadang mulut tertutup tak mau terbuka
Pita suara pun tak mampu bersuara
Keduanya enggan berbicara
Tertahan kuat untuk sementara

Kalimat yang mendadak sirna
Tercekal kata di dalam dada
Tiada mampu mengungkap rasa
Dihantar air mata untuk berdoa

Tak sedikit pun yang tertahan tersembunyi
Dia paham apa yang kau lalui
Dia tahu apa yang ada dalam hati
Dia dekat dan Dia mengerti

Dia mendengar bisikan suara hati
Tanpa harus keluar senada bunyi
Dia selalu ada dalam diri ini
Sangat dekat sampai terlubuk dalam nurani

Bandung, 26 Juni 2021






Namamu

Adakah sedikit nama ini terlintas
Atau sedikit saja hanya sepintas
Kuharap diri ini akan membekas
Sehingga ada kalanya kau membalas

Namamu alpa saja tak mau
Selalu jelas tak nampak abu
Tak mungkin secepat itu berlalu
Dalam benak, rasa, dan doaku

Adakah aku dalam kesungguhan
Atau siapakah aku dalam kejujuran
Di setiap malam tersemu awan
Tetap nampak sedikit purnama bulan

Semoga Dia memberimu kejelasan
Aku mungkin hanya berangan
Dapat nyata bukan hanya andaikan
Membuka kata memulai bahasan

Bandung, 26 Juni 2021






Pandangan Mata

Cukuplah air matamu tuk menangis
Bersihkan matamu tuk menganalisis
Pandangan buram karena nafsu yang ambis
Nafsu merayu senantiasa bengis

Cucilah matamu supaya bersih
Pengharapan terlarang yang mungkin perih
Ubah haluan pandangan beralih
Tak berubah maka berlatih

Pandanglah jelas menyertai ikhlas
Cermat dan tepat tak berampas
Tak lama ke bawah tak betah ke atas
Tak gerak berbenah tak pula terbalas

Jelaslah mata memandang semua
Tak hanya tunggal membentuk ganda
Selengkap luasnya alam semesta
Terbuka mata nampak jelas kuasa-Nya

Bandung, 26 Juni 2021






Berhenti Berlebih

Selesaikan sekiranya sulit dirasa
Tahan sekiranya sulit dipaksa
Diam sekiranya tak kuasa
Berhentilah berlebih menjelaskan luka

Peliharalah ego jangan kau manja
Buang lukamu sebagai komoditas rasa
Hilang berpikir semua sama
Luka tak sejajar apalagi setara

Tak mungkin tertahan tanpa pergerakan
Dia menakar sesuai kemampuan
Kita menukar dengan kemalasan
Membayar semua dengan alasan berlebihan

Dia memberi jalan setiap permasalahan
Tak lupa petunjuk dan penerangan
Diri ini masih setia mengabaikan
Sampai kapan berhenti berlebihan

Bandung, 26 Juni 2021






Mudah Kemudian

Dia tak berjanji ini akan mudah
Namun seketika dapat berubah
Akan mudah setelah susah
Ikuti petunjuk dan juga arah

Dia berjanji setelah adanya susah
Susah terlewati maka akan mudah
Cobalah amati nampaklah cerah
Sabar menanti tak harus gegabah

Absah tak terbantah pabila berjanji
Tak terhitung jumlah dianggap bukti
Tak mungkin sedikit pun mengingkari
Masih adakah yang berpaling nanti

Belajarlah untuk cepat mengerti
Semua akan mudah terlewati
Jika kau bersedia tuk menaati
Sang Kuasa Yang Maha Mengasihi

Bandung, 26 Juni 2021






Salah Cinta Salah Rindu

Perbedaan tentangnya pasti ada
Setiap insan menilai berbeda
Tapi ku kira hampir serupa
Atau mungkin sempurna sama

Ku pikir sama mungkin senada
Ketika terluka sanak karena cinta
Rindu pun menghimpit tanpa sengaja
Tak sedikit menjauh rasa derita

Mudah saja tertebak akhir cerita
Hanya bercucur deras air mata
Emosi lepas kendali begitu saja
Bukan semata karena tak sengaja

Salah kita bukan salah siapa
Tak sadar jua amarah terbuka
Menyalahkan yang ada pada Yang Kuasa
Sadarkah sanak akan ini semua?

Bandung, 26 Juni 2021






Koreksi Diri

Sudah lama ku bertanya mengenai ini
Mungkin kan ku tanya lagi nanti
Ah kurasa tak ada waktu lagi
Akan ku tanyakan agar kau mengerti

Mengapa tak mengoreksi diri?
Sampai yang lain kau hakimi
Sehingga timbul rasa nyeri
Yang mungkin kau tak pernah alami

Ku tahu kau terluka
Ku yakin semua ada sebabnya
Ku percaya selalu ada alasannya
Bukan semata tanpa sengaja

Semua terjadi karena bertujuan
Dia menegurmu bukan karena kau puan
Melainkan supaya tak kau abaikan
Maka tak heran jika hilang kebahagiaan

Bandung, 26 Juni 2021






Ada Yang Lebih

Ada yang lebih luas dari birunya lautan
Yakni hati yang dipenuhi kesabaran
Ditambah lagi jika dilapisi ketabahan
Adakah yang lebih untuk melawan?

Ada yang lebih kuat dari banyaknya batuan
Yaitu hati dalam menghadapi segala cobaan
Diserang pula bermacam bentuk godaan
Adakah yang lebih untuk bandingan?

Sudahkah kita menjaga yang lebih?
Ataukah hanya membiarkannya letih?
Ku harap yang lebih akan selalu bersih
Tanpa harus mengambil sepersen pamrih

Yang lebih pun dapat membalik cepat
Oleh Sang Khalik yang mengatur tepat
Kapan melihat kapan terlibat
Agar yang lebih tetap sehat tetap kuat

Bandung, 26 Juni 2021






Allah Dulu

Carilah Allah terlebih dahulu
Kenalilah Allah sampai kau tahu
Dekatilah Allah sedekat yang kau mau
Taatilah Allah tanpa berhenti melaju

Bersujud pada-Nya tiada pernah jemu
Berserah pada-Nya di setiap detikan waktu
Bersandar pada-Nya di setiap langkahmu
Berpasrah pada-Nya senantiasa pangestu

Jika Sudah cukup untukmu dinilai bermutu
Dia akan mendatangkan seorang untukmu
Sebagai bentuk ujian ketaatanmu
Agar lebih kuat laksana kerasnya batu

Seorang yang ikhlas berbagi denganmu
Senantiasa tulus hatinya membantu
Tanpa sedikit pun niat menggerutu
Hanya ingin berbahagia bersamamu selalu

Bandung, 26 Juni 2021






Tersudut Malu

Sekujur tubuh gemetar
Bibir pun turut bergetar
Air mata tumpah menatar
Sujudku tak kunjung bersinar

Nafsu menyerang di luar dugaan
Salah menumpuk tak tertahan
Amal berkurang secara perlahan
Waktu menipis membawa ancaman

Kelu sekarang akan masa yang lalu
Malu terasa tak lagi terlihat semu
Tersudut masa berharap ampunan-Mu
Takut nantinya terhukum siksaan-Mu

Ku harap sedikit harapan
Diberi sedetik saja kesempatan
Dituntun cukup searah bimbingan
Menebus kesalahan memperbaiki amalan

Bandung, 27 Juni 2021






Sakit Mengajarkan

Sakit mengajarkan kita banyak hal
Mengingat masa tanpa melupa ajal
Memperbanyak asa meningkatkan amal
Mengolah rasa membenarkan akal

Sakit mengajarkan baiknya perbuatan
Kuat hati ikhlas tuk memaafkan
Tanpa rasa ingin meninggalkan
Bahkan setitik untuk melupakan

Ku petakan detailnya semua
Apa yang menjadi sebabnya
Apa petunjuk gejalanya
Bagaimana tuk mengobatinya

Dokter pun tak tahu kenapa
Ditemukan obatnya tak bisa
Jikalau ada tak akan membunuh kecewa
Hanya bersama-Nya kuat aku berusaha

Bandung, 27 Juni 2021






Mencoba

Mencoba dapat berdiri tegak
Tanpa henti terus bergerak
Jantung dipacu terus berdetak
Sampai tercapai tujuan puncak

Abaikan jauhnya jarak
Tahan rasa mengeluh berteriak
Tenangkan gemuruhnya suara ombak
Hilanglah menyerah di dalam benak

Lupakan sekiranya sejenak
Lama menahan sakitnya sesak
Tetap bergerak walau terlihat retak
Suara keluar terlanjur mengandung serak

Mencoba sedikit lebih bijak
Menerima apa yang menjadi kehendak
Jangan sampai ada niat berontak
Karena Allah menyiapkan yang terbaik kelak

Bandung, 27 Juni 2021






Mengejar Yang Nyata

Pernah ku mengejar harap manusia
Titik buta rela melakukan apa saja
Samar semu menemukannya
Pucuk didapat lalu hilang begitu saja

Memindah haluan ke sisi yang berbeda
Namun tak jauh beda karena stratanya sama
Tetap saja tak menentu memperolehnya
Tapi pasti kehilangan rahmat-Nya

Kembali berpindah ke arah yang satunya
Kini berbeda karena kastanya luar biasa
Mengejarnya sudah pasti mendapatkannya
Tiada lain tiada bukan dialah Sang Kuasa

Dihadirkan untukku semua yang istimewa
Dikabulkan untukku harap yang menjadi nyata
Dijadikan diriku hamba yang bertakwa
Menjadi mulia di dunia dan juga surga

Bandung, 27 Juni 2021






Ada Dia

Hilang kawan merasa sendiri
Tiada teman terasa sepi
Ada Dia yang selalu menemani
Ada Dia Yang Maha Mengetahui

Bersedih hati tergores luka
Berjalan waktu semakin merana
Ada Dia yang senantiasa menerima
Ada Dia menghilangkan luka yang kau rasa

Tak luput rasa selalu tersakiti
Tersudut asa terpuruk hati
Ada Dia yang selalu peduli
Ada Dia Yang Maha Mengasihi

Semakin jauh dan lelah mulai terasa
Tanya hati memilih putus asa
Ada Dia yang selalu menguatkan atma
Ada Dia yang selalu bersama kita

Bandung, 27 Juni 2021






Istikamah

Tegaklah berdiri walaupun bergetar kaki
Langkahkan kaki walaupun sempat terhenti
Tetaplah mencoba walaupun gagal menanti
Bakarlah semangat walaupun tak pernah abadi

Waktu tak akan pernah menunggu
Waktu hanya menarik supaya kau melaju
Lebih cepat ke titik yang kau tuju
Lalu terlewat tak lagi bisa membantu

Lurus tak tergiur akan indahnya kanan
Tak tergoda kiri yang memberi ajakan
Terus melaju menuju tujuan
Sesuai arah yang sudah diajarkan

Dia beri benih petunjuk agar kau paham
Asal kau menggali dan tak terpejam
Terawat baik apa yang telah kau tanam
Tumbuhlah kirana dari akar yang kelam

Bandung, 27 Juni 2021






Apresiasi Diri

Kau pun butuh dukungan diri sendiri
Tak peduli apa yang terjadi hari ini
Ada jiwa yang perlu kau semangati
Yang berjuang penuh setengah mati

Hapus sedih yang terjadi sudah
Tatap yang ada dan tersenyumlah
Kau telah berjuang tak terbilang jumlah
Kau kuat pantang menyerah

Dia bangga padamu yang terlihat lemah
Dia hargai dirimu yang bersusah payah
Dia menilai semua itu sebagai ibadah
Dia pun membantu dalam setiap masalah

Tak perlu lagi kau merasa resah
Tak guna lagi sekarang kau gundah
Lihat ke depan dan segera melangkah
Mulailah dengan doa dan juga bismillah

Bandung, 27 Juni 2021






Diri Sendiri

Kamu punya dirimu sendiri
Jiwamu ada dan ragamu terkendali
Tak perlu yang lain kau miliki
Lebih dari cukup untukmu ini

Temukan kemauan dalam diri
Olah kemampuan lakukan aksi
Evaluasi kekurangan yang dikenali
Terima kelemahan sepenuh hati

Tingkatkan takwa pada Sang Pencipta
Tak pernah lupa pada Sang Kuasa
Diri ini ada karena kehendak-Nya
Kekuatan diri datang atas keridaan-Nya

Karena bahagia bukanlah kaya harta
Bukan pula muka yang bagus rupa
Namun batin yang tenang terasa
Selalu bersih terselimuti rahmat-Nya

Bandung, 27 Juni 2021






Hanya Manusia

Setiap orang memiliki kehebatan
Masing-masing pun ada kelebihan
Di samping adanya kelemahan
Ada pula tak sedikit kekurangan

Tak guna dipikir semua wajar saja
Tak perlu mengejar lebih dari hakikatnya
Karena semua hanya manusia
Dan tak ada satu pun yang sempurna

Berperilakulah selayaknya manusia
Jangan yang salah kau aniaya
Dan yang benar merasa bangga
Karena semua adalah makhluk-Nya

Dia menciptakan semua sama
Derajat berbeda karena amalannya
Ajak semua ikut dalam rahmat-Nya
Karena semua berhak mendapatkannya

Bandung, 28 Juni 2021






Memilih

Abstrak benak hendak memilih
Yang mana tepat menjadi benih
Dirawat ikhlas bertemu kasih
Berharap tumbuh tuk terpilih

Siapa dapat mengerti kekurangan
Siapa dapat memahami kebaikan
Siapa dapat mengetahui keburukan
Dan siapa dapat menerima keadaan

Pilihlah dia yang bangga padamu
Dia yang tak pernah menuntutmu
Yang rela menunggu datangnya kamu
Dan yang menerima apa adanya dirimu

Terpilih dia tuk mendampingi jiwa
Dia yang menempatkanmu dengan mulia
Yang menarikmu dari pahitnya dosa
Dan mengajakmu menuju surga-Nya

Bandung, 28 Juni 2021






Cukup

Sudah cukup membuang angan
Sudah cukup melukai perasaan
Sudah cukup sekian kali meninggalkan
Sudah cukup rajin berbuat kesalahan

Belum cukup membentuk masa depan
Belum cukup setinggi awan
Belum cukup ilmu ajaran
Belum cukup memulai awalan

Tidak cukup hanya lamunan
Tidak cukup sekadar senyuman
Tidak cukup dengan keluhan
Tidak cukup karena ratapan

Dicukupkan hidup tanpa bayaran
Dicukupkan nyata bersama bayangan
Dicukupkan hati ini beriman
Dicukupkan oleh Yang Maha Mencukupkan

Bandung, 28 Juni 2021






Arti Hidup

Menjalankan bukan untuk melebihkan
Melaksanakan bukan untuk menyalahkan
Melancarkan bukan untuk melambatkan
Mengerjakan bukan untuk meninggalkan

Tak sedikit niat tuk menjadi hebat
Tapi utama tuk menjadi taat
Sehingga hidup dapat bermanfaat
Bukan saja dunia tapi juga akhirat

Cobalah paham jangan membandingkan
Cobalah ingat jangan melupakan
Cobalah ukur jangan memaksakan
Cobalah tinggi jangan merendahkan

Hiduplah untuk diri sendiri
Perbaikilah diri setiap hari
Jalanilah setulus hati
Dia kan membalas di kemudian hari

Bandung, 28 Juni 2021






Sekarang dan Hari Ini

Mungkin diri ini sudah mencapai batas
Bahkan lebih melampaui aktivitas
Hari ini tak kuat lagi memaksakan bablas
Diri ini manusia bukan robot tuk melibas

Diri ini hanya ingin sedetik tak rumit
Supaya pikiran ini pun tak berbelit
Fisik ini kuat tak berniat sakit
Berharap Dia memudahkan masa sulit

Hari ini cukup ditutup lebih awal
Tak kuat lagi mengikuti jadwal
Bukan sengaja karena ihwal
Sekarang tak lagi normal

Ku harap Dia mengerti
Memaafkan dan memaklumi
Berdoa Dia hendak mengampuni
Diri ini yang tak kuat menjalani

Bandung, 29 Juni 2021






Ibu

Semangat utama untuk melaju
Dorongan kuat untuk memandu
Doa yang mengalir tak pernah jemu
Ku punya satu dialah ibu

Bersabar memberi rasa dalam hati
Mengatur kuat setiap adanya koneksi
Menyimpan banyak setiap interaksi
Berkasih sayang di setiap suapan nasi

Tak peduli hingga entah akhirnya nanti
Selalu seperti ini tiada pernah henti
Ku ingin tak lepas sedikit mengamati
Buaian nyata yang bagiku berarti

Sebisa mungkin berbakti
Yang mungkin tak bermakna arti
Tuk mengharap rida ibu setiap hari
Yang tersambung pada rida ilahi

Bandung, 29 Juni 2021






Bapak

Terbentuk irama pola berpikir
Dipasok selalu hingga mengalir
Mungkin pasokan tak sampai akhir
Namun berguna menentukan takdir

Hanya satu pemasok terbaik dalam hidup
Mengukir setiap jalan supaya cukup
Untuk anak agar sampai di titik sanggup
Dialah bapak yang tak pernah tertutup

Tak guna hati berguna logika
Berbeda arti tetap bermakna
Mungkin tak berhenti sampai di sana
Tak akan terganti sampai akhir cerita

Ku mohon selalu pada Sang Kuasa
Berdoa suntuk di setiap malam harinya
Berharap tak pernah lepas darinya
Tuk menuntun jalan menuju surga-Nya

Bandung, 29 Juni 2021






Akhir Tulisan Ini

Tak terbayang rahmat yang tak terkira
Sampai berakhir di sini ku bercerita
Tak selalu indah dan bernada
Namun berguna dan bermakna

Ku bersyukur dapat terselesaikan
Setiap kata yang tersusun ajaran
Yang ku harap disukai setiap insan
Karena itulah hasil dari tujuan

Tak luput doa ikhlas orang tua
Yang terselip tapi utama
Untuk mimpi mulia anaknya
Terkabul doa dengan mulia

Semua yang ada berujung pada-Nya
Semua terjadi karena kehendak-Nya
Semua dilakukan mengharap rida-Nya
Semua nyata bentuk dari rahmat-Nya

Bandung, 29 Juni 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun