Tanggal 21 Mei BTN akan menyelenggarakan RUPS. Agenda akuisisi yang sempat menghebohkan sepertinya sudah tidak diacarakan lagi. Namun demikian agaknya posisi BTN masih belum sepenuhnya aman karena rencana akuisisi yang digagas Menteri BUMN Dahlan Iskan itu hanya ditunda tidak dibatalkan. Hal menarik untuk dipertanyakan seputar kontroversi akuisisi BTN ini adalah : mengapa aksi korporasi yang menurut menteri BUMN Dahlan Iskan sudah melalui kajian mendalam bahkan dibantu oleh konsultan keuangan terbaik ini seakan akan menjadi mentah dan menimbulkan kegaduhan sampai Presiden turun tangan untuk menghentikannya? Tulisan ini mencoba memberikan tanggapan bukan dari sisi analisis bisnis seperti kajiannya Dahlan Iskan tapi dari sisi peran BTN dibalik susahnya rakyat berpenghasilan pas pasan memiliki rumah sebagai tempat tinggal sendiri