Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Membangun Terorisme a la FBI di Indonesia

2 Juni 2017   13:32 Diperbarui: 2 Juni 2017   13:47 1132 2
Jarum jam dinding masih berjalan, detik demi detik suaranya lirih memecah keheningan malam.  Imron masih terpana melihat seraut wajah di HPnya. Wajah yang dulu sangat dikenalnya walaupun sudah duapuluh tahun yang lalu. Walaupun wajah itu sudah berubah jauh, tapi  bekas codet di pelipis kiri serta tahilalat di ujung hidungnya dua kesamaan yang sangat mustahil dimiliki oleh orang yang berbeda.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun