Bahwa Konsep Demokrasi itu hanya sebuah utopi dan merupakan pintu masuk Kapitalisme untuk mengendalikan satu kekuatan berbentuk Mayoritarian dengan nyata terpampang dihadapan kita.
Kemapanan Amerika Serikatternyata bukan karena dukunganpelaksanaan satu Demokrasi ,tapi lebih ditentukan oleh deal-dealkapital yang dikuasai lobi Yahudi dengan membawa kekuatan Oligarchi Mayoritarianism. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Amerika Serikat besar bukan karena Demokrasi akan tetapi karena Perang. Sementara Perang Politik antara Dua Kubu Partai Demokrat dan Partai Republik yang masih meneruskan tradisi sejarah perang saudara berkepanjangan, merupakan wadah lobi Yahudi untuk menguasai Negara Adi Kuasa itu, yang dengan lincahnya bermain pada dua sisi yang berseberangan.
Kubu Partai Republik yang menguasai Majelis Rendah satu bentuk Oligarchi Mayoritarianism tanpa kompromi untuk dapat menekan Partai Demokrat yang menguasai Senat. Begitu pula Partai Demokrat yang mayoritas pada SenatAS. Tetap akan bertahan untuk tidak tunduk pada Majelis Rendah. Akan sangat berbeda bila dua lembaga ini dikuasai oleh Partai yang sama, maka yang terjadi adalah Oligarchi Mayoritarianism yang betul-betul tak terkendali.
Mengapa bisa terjadi? Lobi Yahudi yang selalu masuk pada dua sisi yang berseberangan dengan menyusun satu manajemen konflik dalam perannya, merupakan satu alasan mengapa dua sisi yang berseberangan akan selalu tergantung pada kekuatan kapital yang sama, dan pemutus kebijakan yang sama , yaitu tunduk pada kebijakan lobi Yahudi. Deal akan tercapai antara Partai Republik dengan Partai Demokrat dan Amerika Serikat akan bebas dari kondisi “ US Shutdown” akan sangat tergantung pada kekuatan lodi Yahudi.
Tenyata Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan yang dirancang dan disepakati oleh para Founding Father’s Negeri ini, merupakan satu konsep yang jauh lebih sempurna dibanding Demokrasi yang dikembangkan di Negara Adi Daya itu yang sebenarnya hanya topeng dari satu bentuk Mayoritarian yang dipergunakan oleh Kekuatan Modal ( Yahudi ) untuk mengontrol keseimbangan kekuatan antara keduanya dan menguasainya secara penuh.
Tragis mengapa Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan justru harus diamputasi dan ditransplantasi dengan Demokrasi Liberal yang hanyamerupakan alat bagi Kapitalisme untuk kembali menjajah Nusantara ?
Tulisan terkait :