Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Para Pemimpin yang Mengkhianati Umatnya

29 April 2014   17:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 216 2

Para Pemimpin yang mengkhianati Umatnya.

Hura-hura Pemilu 2014 sudah berlalu, Prediksi keterpurukan Partai Islam dan Partai berbasis Islam, dijawab oleh kalangan Islam dengan menghidupkan kembali Partai Islam atau berbasis Pemilih Islam, dengan satu harapan Bahwa Partai Islam eksis kembali dan mempunyai nilai tawar. Harapan umat Islam dengan terwujudnya satu kekuatan Politik sebagai wadah Aspirasi Umat Islam telah lahir kembali. Akan tetapi kelahirannya justru dikhianati oleh para pemimpin Partai Islam dan berbasis Pemilih Islam yang ragu akan keinginan adanya uhuwah dari para pemilihnya.

Adalah satu kebodohan tak terampunkan bagi para pemimpin Partai Islam atau berbasis Pemilih Islam yang mengingkari adanya kenyataan bahwa uhuwah Islamiyah akan membawa Negeri ini kembali pada satu nilai-nilai suci cita-cita kemerdekaan 17 Agustus 1945. Melalaui “Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)” Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Serikat Islam, PSII, Persis, Persatuan Ulama, Mathla’ul Anwar dan Al-irsyad serta beberapa organisasi Islam lainya sehingga menjadi 20 organisasi Islam bersatu padu dalam uhuwah Islamiyah membawa aspirasi dengan dukungan Masyarakat Islam yang mencapai 80 % dari penduduk Indonesia ditangan mereka Indonesia Merdeka.

Indonesia ini berdiri dan Merdeka diatas dukungan umat Islam yang bersatu dalam uhuwah. Tanpa Dukungan Umat Islam, Negeri iniTIDAK AKAN PERNAH MERDEKA dan TIDAK AKAN PERNAH ADA PROKLAMASI 17 Agustus 1945.

)* Muktamar Islam Indonesia tanggal 7 Nopember 1945 disepakati bahwa Masyumi adalah sebagai satu-satunya partai Islam untuk rakyat Indonesia. Saat itu juga Masyumi mengeluarkan maklumat yang berbunyi :” 60 Milyoen kaum muslimin Indonesia siap berjihad fi sabilillah “, Pernyataan ini direkam dengan baik oleh harian Kedaulatan Rakyat pada tanggal 8 Nopember 1945. Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Mas Mansur dan didampingi K.H.Hasyim Asy’ari. Tergabung dalam organisasi ini adalah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dan Sarekat Islam. Tokoh-tokoh lain yang penting misalnya Ki Bagus Hadikusumo, Abdul Wahab dan tokoh-tokoh muda lainnya misalnya Moh. Natsir, Harsono Cokrominoto, dan Prawoto Mangunsasmito.

Dikutip dari : http://hikmahyoso.blogspot.com

Satu bukti sejarah bahwa umat Islam adalah TULANG PUNGGUNG KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA.

Satu ironi yang sangat menyedihkan bahwa Partai Islam dan Partai berbasis pemilih Islam hanya mampu mengemis pembagian kursi kekuasaan untuk kepentingan elit partai semata. Hanya didasari keinginan sesaat untuk dapat menikmati empuknya kursi kekuasaan, rela mengorbankan Agama dan Ummatnya masih dengan alasan memperjuangkan aspirasi umat, KONYOL SEKALI!

Kita mulai dari Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB )

Beranikah para elit PKB menyatakan lepas dari dukungan Nahdlatul Ulama ? Bahwa PKB adalah Partai Terbuka yang lepas daru Nahdlatul Ulama? Atau beranikah Elit PKB menyatakan bahwa Nahdlatul Ulama itu bukan Organisai bagi Ummat Islam ?

PKB mengingkari sebagai partai Islam, PKB adalah Partai Terbuka / Partai Nasional, akan tetapi tidak berani menyatakan tidak mewakili Nahdlatul Ulama dan lupa bahwa Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh KH. Hasyim As’ari itu murni memperjuangkan Islam saat didirikan dan sepenuhnya membawa Aspirasi Ummat Islam yang merupakan sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Yang berpegang pada slogan Ulama adalah pewaris Nabi SAW.

Dan PKB sebagai Partai Politik yang hanya bisa hidup dari dukungan kaum Nahdliyin telah mengkhianati dan membodohi kaum Nahdliyin yang adalah bagian terbesar dari Umat Islam di Indonesia yang selalu mengedepankan sami’na wa atho’na dengan memasukkan kalangan non Islam menjadi jumlah terbesar dalam Dewan Perwakilan Rakyat yang katanya mewakili ummat Islam.

Inilah sosok Pemimpin yang akan masuk dalam Neraka jahanam terlebih dahulu karena telah menipu umatnya. Biarlah sekarang Cak Imin menikmati kemenangannya melalui kelicikannya, akan tetapi ingatlah azab dari Tuhan itu nyata adanya.

BerikutnyaPartai Amanat Nasional ( PAN )

Setali tiga uang dengan PKB, PAN tidak akan pernah mampu mengingkari bahwa 80% pendukung PAN adalah organisasi Islam terbesar ke dua di Negeri ini. Organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan Alm. Ini murni memperjuangkan Islam . Organisasi Muhammadiyah, bahkan Masyumi yang ibarat baju dipandang terlalu kecil oleh sosok Amien Rais untuk berpolitik. Sosok yang tidak tahu diri bahkan tidak mengenal rasa tanggung jawab bahwa dirinya telah menerima amanah untuk membesarkan Muhammadiyah. Berstandar ganda disatu sisi melakukan klim bahwa PAN lahir dari rahim Muhammadiyah dan harus didukung oleh kalangan Muhammadiyah disisi yang lain tidak mengakui bahwa aspirasi Muhammadiyah adalah Aspirasi Ummat Islam.

Dan pada Generasi berikutnya PAN semakin jauh dengan Muhammadiyah akan tetapi tetap bergantung pada Organisasi Muhammadiyah. Beranikah PAN bicara bahwa PAN tidak membawa aspirasi MUHAMMADIYAH ?

Inilah juga wajah sososk-sosok Pemimpin yang menipu ummatnya, ingatlah azab dari Tuhan itu nyata adanya.

Kemudian bagaimana dengan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) ?

Partai yang semula membawa harapan, tetap bertahan sebagai Partai Politik yang membawa aspirasi Ummat Islam dan yang telah mendapat kepercayaan dengan baik, ternyata hanya karena tidak berhasil membawa kadernya menjadi Wakil Presiden, para elitnya juga telah gelap mata dan mengemis-ngemis kepada kekuatan Kafir Asing untuk diterima sebagai partai terbuka. Tunduk dibawah telapak kaki DUBES Amerika Serikat hanya sekedar untuk diakui sebagai Partai Terbuka.

Naudzubillah!

Para Elit PKS yang merekrut kader melalui ikatan tsiqah antara Mutarabbi dengan Murobbinya dalam suasana liqo’ yang jelas-jelas adalah membawa amanah Islam mengapa harus dikorbankan hanya untuk kepentingan politik sesaat ?Para elit PKS harus melakukan tobat bersama dan tobat Nasuha, atas perilaku menyimpang dari ajaran yang selama ini ditanamkan terhadap para kadernya.

Bila itu tidak dilakukan, tidak peduli dengan gelar Ustadz maupun Ustadzah yang melekat pada kehidupan didunia, Di Akherat kelak akan ditagih tanggung jawabnya dan siksa Allah itu sangat pedih dan nyata.

Partai Persatuan Pembangunan ( ppp )

Partai yang secara resmi walaupun dalam keterpaksaan kekuasaan ORDE BARU untuk kembali mengemban Aspirasi Islam secara keseluruhan. Partai yang dalam Orde Baru menjadi satu-satunya pembawa aspirasi Umat Islam Partai yang merupakan hasil Fusi dari Partai Muslimin Indonesia ( Parmusi ) Partai Nahdlatul Ulama ( Partai NU ) Partai Sarikat Islam Indonesia ( PSII) dan Pergerakan Tarbiyah Islamiyah ternyata walaupun secara resmi masih menyuarakan aspirasi ummat Islam tapi dalam praktik tetap hanya digunakan untuk kepentingan para elit sebagai sarana mencapai kursi kekuasaan. Langkah Koalisi yang melanggar tata nilai Islam kemudian mengemis-ngemis kekuasaan kepada partai-partai politik yang jelas akan menghambat aspirasi Umat Islam. Adalah tindakan yang sangat memalukan, bahkan menjijikkan.

Membuka perpecahan dikalangan internal hanya perbedaan kepentingan kedekatan individu yang walaupun dapat melakukan islah akan tetapi justru membawa harga diri Partai Islam ini semakin terpuruk. Karena kesibukan menjual diri dari para elitnya.

Petinggi Partai ini kembali menjadi orang-orang tersesat yang menyesatkan umatnya. Semoga Allah mengampuni dan mengembalikan mereka pada jalan Islam.

Partai Pulan Bintang ( PBB)

Partai ini adalah Partai yang memaksa memakai “ Baju Kebesaran “.Baju kebesaran Masjumi yang memang terlalu besar untuk dipakai, tapi Partai Bulan Bintang tidak menyadari bahwa PBB bukan Masjumi. PBB harus kembali dari NOL untuk dapat mengembalikan nama Masjumi.

Masjumi lahir dari kebesaran hati Para Pemimpin Organisasi Islam untuk beruhuwah dalam menegakkan kalimat Allah. Kebesaran hati para pemimpin Organisasi Islam terbesar seperti NU, Muhammadiyah, PERSIS, PSII dan 16 organisasi Islam lainya untuk bersatu dan bergabung dalam satu aspirasi Politik Masjumi. PBB tidak akan pernah manjadi sebesar Masjumi hanya mengandalkan Kepakaran seorang Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra. Inilah mengapa Partai Bulan Bintang tenggelam tidak mampu menaikkan citra Islam.

Para elit PBB harus Istighfar bahwa kiprahnya sudah salah langkah dari awal. Izul Islam wal Muslimin harus ditegakkan secara konsisten dan berintegritas, tidak boleh terbawa arus yang dikendalikan oleh musuh Islam.

Forum Umat Islam , MUI dan ICMI.

Untuk tiga lembaga Islam ini yang memberanikan diri untukmewakili Islam secara keseluruhan, lebih baik “ DIBUBARKAN SAJA “bila tidak mampu mempersatukan Ummat Islam dan menggalang Uhuwah Islamiyah dalam satu wadah. Kepercayaan Umat Islam yang kembali mengharap peran Partai Islam dan Partai berbasis pemilih Islam untuk kembali tampil dalam percaturan politik, seperti apa yang pernah dilakukan para Pemimpin Islam mejelang Kemerdekaan adalah harapan semua umat Islam.

Seruan kepada Forum Umat Islam, MUI dan ICMI, untuk mengambil peran. Galang koalisi politik Partai Islam dan Partai berbasis Pemilih Islam dengan kekuatan yang mencapai diatas 30 % merupakan kekuatan politik terbesar yang sekarang ini tampak dipermukaan. Kekuatan terbesar dengan pendukung terbesar, mengapa ummat Islam tidak mampu memimpin Negeri ini ?

Hanya bisa terjadi karena disebabkan yang mengaku Pemimpin Islam ternyata hanya berjiwa Inlander.

Galang Uhuwah Tegakkan Syari’ah!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun