sepasang jejak searah menuju
di sana,
mata terbelalak
kata terjulur
kayu berdiri,
tanpa alas bumi
hening,
tangis memeluk raga dingin
kerongkongan kelu membatu
(2)
tanpa siapa,
bukan siapa,
sendiri tanpa siapa
mata redup
bibir mengunci kata
diam menghapar
(3)
sembilu nadi
mengucur merah
raga lunglai
tak berkedip
tak meronta
tanpa bahasa
tidur lama
enggan kembali
nafas dada